PengaruhTingkat Pemberian Campuran Onggok dan Kotoran Ayam Kering Difermentasi Rhizopus sp dalam pakan terhadap penampilan Produksi Itik Petelur. Universitas Brawijaya. Beternak Bebek Darat Petelur Grup WA Peternak Ayam Petelur Ayam Petelur Club [Link Join] Grup WA Peternak Ayam Pedaging Broiler Ayam Pedaging Club [Link Join] Grup WA Ayam Kampung Ayam Kampung Club [Link Grup] Grup WA Ayam KUB Ayam KUB Club [Link Grup] Grup WA Ayam Joper Ayam Joper Solo Club [Link Grup] Grup WA Karkas Karkas Club [Link Grup] Grup WA Peternak Kelinci Kelinci Club [Link Grup] Peternak Lele Club [Link Grup] Peternak Lele Solo Club [Link Grup] Grup WA Peternak Puyuh Peternak Puyuh Solo [Link Grup] Grup WA Peternak Sapi Peternak Sapi Club [Link Grup] Grup Peternak Kambing Boerka Kambing Boerka Club [Link Grup] Hobiis Ayam Lidi Ayam Lidi Solo Club [Link Grup] Grup WA Pecinta Kucing Hobiis Kucing Karanganyar [Link Grup] Grup WA Peternak Bebek Peking Bebek Peking Club [Link Grup] Grup WA Peternak Bebek Petelur Peternak Bebek Petelur [Link Grup] Grup WA Peternak Bebek Pedaging Peternak Bebek Pedaging [Link Grup] Grup WA Ayam Bangkok Ayam Bangkok Club [Link Grup] Grup WA Ayam Brahma Ayam Brahma Club [Link Grup] Grup Peternak Kambing Peranakan Etawa Kambing Peranakan Etawa Club [Link Grup] Grup WA Burung Kicau Grup WA Peternak Kambing Burung Kicau Club [Link Grup] Grup WA Burung Love Bird Love Bird Club [Link Grup] Grup Info Agen Pakan Ayam Agen Pakan Voer 511 Charoen Pokphand [Link Grup] Jual Beli Ayam Joper Area Solo [Link Grup] Area Karanganyar [Link Grup] Area Sukoharjo [Link Grup] Area Boyolali [Link Grup] Area Klaten [Link Grup] Area Wonogiri [Link Grup] Area Sragen [Link Grup] Area Salatiga [Link Grup] Jual Beli Ayam Broiler Area Solo [Link Grup] Area Karanganyar [Link Grup] Area Sragen [Link Grup] Area Klaten [Link Grup] Area Boyolali [Link Grup] Area Sukoharjo [Link Grup] Area Salatiga [Link Grup] Area Wonogiri [Link Grup] 99 Gagal Beternak Ayam Petelur TRUBUS Group di Tokopedia ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Cicilan 0% ∙ Kurir Instan.
Small and Medium Enterprises SMEs are one of the economic strength pillars of the community because their management involves the community directly, both in providing production facilities, labors, and its marketing chain. However, some SMEs failed in the middle of their business road or are unable to develop. This condition also occurs in SME of Al-Barkah Laying HenFarm. The purpose of implementing this program is to increase business capacity both from the production and management aspects of the Al-Barkah layer chicken business. The method used in overcoming these problems and achieving goals is by providing direct training, guidance, and application of science and technology. All activities were carried out jointly by the owners and employees of UKM Partners, guided by the implementation team. After implementing the program, the SME partner now 1 understands and can conduct business planning; 2 can carry out business effectiveness and efficiency; 3 can increase understanding of the importance of order in the livestock business process; 4 Understands the importance of hygiene and cage sanitation; and 5 can increase the chicken health, egg production, and farmer income. The conclusion from the program implementation is that the Al-Barkah layer chicken business has increased production by 15% and an increase in business efficiency by 12% as a result of improvements in production and business management aspects. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free PengabdianMu Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Volume 6, Issue 4, Page 333–339 June 2021 e-ISSN 2654-4385 p-ISSN 2502-6828 DOI Peternak Ayam Ras Petelur Laying Hen Farmer Muhammad Nur 1 Mustam 2 Yudhi Dwi Hartono 3 Ahmad Muhlis Nuryadi 1* 1Department of Agribusiness, Universitas Muhammadiyah Kendari, Kendari, Southeast Sulawesi, Indonesia 2Department of Management, Universitas Muhammadiyah Kendari, Kendari, Southeast Sulawesi, Indonesia 3Department of Architecture, Universitas Muhammadiyah Kendari, Kendari, Southeast Sulawesi, Indonesia email Kata Kunci Al-Barkah Ayam ternak Desa Alebo Keywords Al-Barkah Chicken livestock Alebo village Received November 2020 Accepted March 2021 Published June 2021 Abstrak Usaha Kecil dan Menengah UKM merupakan salah satu pilar kekuatan ekonomi masyarakat karena dalam pengelolaanya melibatkan masyarakat secara langsung, baik dalam menyediakan sarana produksi, tenaga kerja maupun dalam rantai pemasarannya. Namun demikian tidak sedikit UKM harus gagal ditengah jalan ataupun tidak mampu berkembangan, kondisi ini juga terjadi pada UKM Peternakan Ayam Ras Al-Barkah. Tujuan pelaksanaan program ini adalah peningkatan kapasitas usaha baik dari aspek produksi maupun aspek manajemen pada usaha ternak ayam ras petelur Al-Barkah. Metode yang akan digunakan dalam mengatasi permasalahan dan mencapai tujuan adalah dengan memberikan pelatihan, bimbingan, dan aplikasi ipteks secara langsung. Semua kegiatan dilakukan bersama oleh pemilik dan karyawan UKM Mitra dengan dibimbing oleh tim pelaksana. Hasil kegiatan adalah 1 Dimilikinya pemahaman dan kemampuan mitra dalam melakukan perencanaan usaha; 2 Dimilikinya kemampuan dalam melakukan efektifitas dan efisiensi usaha; 3 Meningkatnya pemahanan akan pentingya keteraturan dalam proses usaha ternak; 4 Dipahaminya pentingnya kebersihan dan sanitasi kandang; dan 5 Meningkatnya kesehatan ayam, produksi telur dan pendapatan peternak. Kesimpulan dari hasil pelaksanaan program adalah usaha ternak ayam ras petelur Al-Barkah mengalami peningkatan produksi sebesar 15% dan peningkatan efisiensi usaha 12% sebagai dampak dari perbaikan aspek produksi dan manajemen usaha. Abstract Small and Medium Enterprises SMEs are one of the economic strength pillars of the community because their management involves the community directly, both in providing production facilities, labors, and its marketing chain. However, some SMEs failed in the middle of their business road or are unable to develop. This condition also occurs in SME of Al-Barkah Laying HenFarm. The purpose of implementing this program is to increase business capacity both from the production and management aspects of the Al-Barkah layer chicken business. The method used in overcoming these problems and achieving goals is by providing direct training, guidance, and application of science and technology. All activities were carried out jointly by the owners and employees of UKM Partners, guided by the implementation team. After implementing the program, the SME partner now 1 understands and can conduct business planning; 2 can carry out business effectiveness and efficiency; 3 can increase understanding of the importance of order in the livestock business process; 4 Understands the importance of hygiene and cage sanitation; and 5 can increase the chicken health, egg production, and farmer income. The conclusion from the program implementation is that the Al-Barkah layer chicken business has increased production by 15% and an increase in business efficiency by 12% as a result of improvements in production and business management aspects. © 2021 Muhammad Nur, Mustam Mustam, Yudhi Dwi Hartono, Ahmad Muhlis Nuryadi. Published by Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya. This is Open Access article under the CC-BY-SA License DOI PengabdianMu Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat, Vol 6 No 4, June 2021, Page 333-339 p-ISSN2502-6828; e-ISSN2654-4385 334 PENDAHULUAN Usaha Kecil dan Menengah UKM Al-Barkah secara resmi menjadi UKM dalam bentuk usaha perorangan pada tanggal 16 November tahun 2005 sesuai penetapan Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe Selatan nomor 510/94/XI/2005, Surat Izin Tempat Usaha SITU Nomor 517/542/XI/2005 dan Surat Izin Usaha Perdagangan Kecil SIUP Nomor 510/97/XI/2005. Usaha peternakan Al-Barkah pernah mengalami masa puncak populasi yaitu pada tahun 2009 dan awal 2010 dimana populasi ayamnya mencapai ekor, hal ini juga tampak saat tim pelaksana mengunjungi lokasi peternakan dimana masih banyak bekas-bekas bangunan kandang dan peralatan kandang yang tersimpan. Namun pada akhir 2010 peternakan Al-Barkah mengalami wabah penyakit sehingga hampir semua ayam miliknya mati. Selama 2 tahun usaha peternakan ini tidak beroperasi, pada tahun 2013 usaha ini bangkit kembali dan saat ini populasi ternak mencapai ekor 2 kandang. Menurut pemilik seharusnya ayamnya sudah 3 kandang namun tahun lalu ayamnya yang baru berumur 20 hari terkena penyakit dan hanya tersisa sekitar 15% dari ekor. Berdasarkan pada Gambar 1 dan Gambar 2, terlihat bahwa manajemen tata kelola kandang dan lingkungan kandang ternak ayam belum dijalankan dengan baik sehingga dapat dipastikan akan mempengaruhi kesehatan dan produksi ayam. Gambar tersebut memperlihatkan kondisi peternakan yang kurang memperhatikan sanitasi kandang dimana kotoran ayam bercampur dengan air yang tentunya akan menimbulkan bau yang sangat tidak sedap, mengangkat amoniak ke udara dan akan menimbulkan berbagai macam penyakit, demikian juga lingkungan sekitar kandang yang sangat rimbun oleh belukar dan rumput liar Linggotu et al., 2016; Olivianti et al., 2016. Gambar 1. Lingkungan Kandang yang di Penuhi Rumput Belukar Gambar 2. Lantai Kandang yang Basah dan Berlubang Hasil diskusi dengan Petugas Penyuluh Lapangan PPL Peternakan Kecamatan Konda dan Kepala Desa Alebo Abdul Manad Zani dan melalui pengamatan secara langsung oleh tim tergambar bahwa kegiatan UKM calon mitra sangat terkendala dengan kualitas SDM, modal, manajemen produksi, dan fasilitas penunjang kesehatan ayam. Memperhatikan kondisi tersebut maka permasalahan utama dan akan menjadi fokus pemecahan masalah adalah rendahnya kemampuan manajemen, rendahnya keterampilan budidaya, rendahnya produktifitas, dan tidak adanya sistem biosekuriti ternak termasuk pengolahan kotoran ternak agar tidak menganggu kesehatan ternak serta masih rendahnya skala produksi sehingga efisiensi usaha sulit tercapai. Semua permasalan tesebut dapat teratasi jika terjadi peningkatan kualitas SDM dan perubahan atau perbaikan perilaku yang dimulai dengan pemahaman Nur M, Mustam, Hartono YD, Nuryadi AM. 2021. Laying Hen Farmer 335 akan adanya persepsi untuk memperbaiki kualitas diri dalam beternak yang baik Ashary, 2016. Menurut Sari dan Herdiyana 2017, faktor yang menentukan tingkat keberhasilan didalam usaha budiaya ayam adalah manajemen pemeliharaan, manajemen pakan, manajemen vaksinasi dan manajemen perkandangan. Menurut Bergevoet et al. 2004, kontrol terhadap perilaku adopsi adalah keyakinan seseorang untuk dapat mengontrol dan mengendalikan perilaku akibat adopsi teknologi. Adapun skala usaha adalah jumlah ayam ras petelur yang dimiliki oleh peternak selama satu siklus produksi. Amsalu dan de Graaff 2007 juga menyatakan bahwa semakin meningkat skala usaha maka semakin meningkat pula adopsi teknologi petani dan semakin meningkat skala usaha maka adopsi teknologi serta komitmen untuk melanjutkan adopsi teknologi petani semakin meningkat pula. Permasalahan yang dialami oleh calon mitra secara spesifik dapat diuraikan dalam dua kelompok yaitu permasalahan pada aspek produksi dan permasalahan pada aspek manajemen. Uraian masing-masing permasalahan tersebut adalah minimnya sanitasi dan biosecurity gudang pakan dan kandang, belum diketahuinya penanganan day old chicken DOC yang tepat, kurang dipahaminya formulasi ransum, tidak dilakukannya pengelolaan kotorang ternak secara tepat, rendahnya produktivitas usaha, minimnya pemahanan mitra dalam manajemen usaha, manajemen keuangan dan administrasi usaha, belum adanya sistem perencanaan usaha yang baik, dan belum terbangunnya sistem kemitraan terutama dalam penyediaan bahan baku dan mengakses permodalan. METODOLOGI Peralatan yang digunakan atau dibutuhkan dalam penyelesaian permasalahan mitra diantaranya adalah tempat air minum ayam otomatis, pemanas DOC elektrik, tandon air, mesin air, seng polos, scopan dan cangkul. Bahan-bahan yang digunakan dalam pelaksanaan program adalah terpal, EM4 sebagai enzim pengurai kotoran ternak, gas elpiji, sekam padi dan DOC. Metode pelaksanaan kegiatan ditunjukkan dengan tahapan dan langkah-langkah dalam mengatasi permasalahan-permasalahan dalam bidang produksi dan manajemen. Secara rinci tahapan-tahapan dalam menyelesaikan permasalahan mitra adalah sebagai berikut 1. Permasalahan Bidang Produksi Metode yang dilakukan dalam menyelesaikan permasalahan dalam bidang produksi adalah sebagai berikut a. Dilakukannya penyuluhan intensif baik secara berkelompok maupun sendiri-sendiri, baik secara formal, informal maupun situasional tentang keterampilan dalam usaha ternak ayam ras petelur. Penyuluhan dilakukan baik pada kegiatan yang telah disepakati untuk dilaksanakan seperti keterampilan dalam pengelolalan pakan baik dari sistem penggudangan atau sirkulasi pakan maupun formulasi pakan, penanganan DOC dan pembesaran, penanganan saat proses produksi pada kandang produksi, penanganan kotoran ternak dan pengelolaan biosekuriti kandang b. Melakukan praktek yang dilakukan oleh anggota mitra dengan bimbingan langsung oleh tim pelaksana dibantu oleh tenaga lapangan. 2. Pemasalahan Bidang Manajemen Metode yang dilakukan dalam menyelesaikan permasalahan dalam bidang manajemen adalah sebagai berikut a. Dilakukannya pelatihan intensif baik secara bersama maupun sendiri-sendiri, baik secara PengabdianMu Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat, Vol 6 No 4, June 2021, Page 333-339 p-ISSN2502-6828; e-ISSN2654-4385 336 formal maupun situasional tentang pengelolaan manajemen usaha, membuat daftar rencana kegiatan, pengelolaan keuangan, melakukan pembukuan kegiatan, manajemen usaha, dan manajemen perencanaan dan evaluasi usaha. b. Kelompok mitra melakukan praktek pengelolaan usaha pada usaha yang sedang dilakukan, membuat daftar perencanaan kerja, melakukan pencatatan atas semua kegiatan, dan melakukan evaluasi internal. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil yang telah dicapai oleh tim bersama mitra diuraikan atas dua aspek yaitu aspek produksi dan aspek manajemen. Hasil pelaksanaan dan kegiatan yang telah dilakanakan tim pelaksana bersama mitra dari aspek produksi diantaranya adalah meliputi proses penanganan DOC, penanganan proses pembesaran, penyiapan kandang pembesaran dan penyediaan fasilitas penunjang. Uraian pelaksanaan program dari aspek produksi adalah sebagai berikut 1. Penanganan DOC Day old chicken DOC adalah ayam ras petelur yang berumur 1 hari. DOC mitra sebagaimana semua peternak ayam di Provinsi Sulawesi Tenggara memperoleh dari luar daerah yaitu Makassar atau Surabaya. Penanganan DOC bagi keberhasilan peternakan ayam sangat penting. Penanganan yang kurang tepat dapat berakibat fatal Simanjuntak, 2018. Penanganan DOC yang dilakukan diantaranya adalah penyiapan tempat yang ideal bagi DOC. Introduksi ipteks yang diberikan adalah pembuatan seng pengaman keliling ruang kandang dengan bentuk lingkaran. Disamping mencegah adanya udara dingin yang masuk dari celah dinding juga metode lingkaran membuat ayam akan merasa luas karena posisi ruangan tidak memiliki sudut. Hal ini juga menghindarkan terjadinya pengerombolan ayam pada sudut ruangan Pratitis et al., 2018. Selain model ruang berbentuk lingkaran, pemanas yang digunakan tidak lagi berupa tungku arang yang sangat tidak praktis dan efektif Soolany, 2017. Namun mengunakan pemanas otomatis dengan bahan bakar elpiji sehingga praktis, bersih dan efektif. Pemanasan akan diberikan seara terus menerus hingga ayam berumur 15 hari dan akan diberikan hingga 30 hari hanya pada malam hari atau cuaca siang hari terjadi hujan Nadzir et al., 2015. Berikut adalah proses penanganan DOC yang dilakukan mitra dengan arahan tim pelaksana. Gambar 3. Persiapan dan penanganan DOC 2. Perawatan proses pembesaran Setelah proses penanganan DOC, langkah selanjutnya adalah penanganan proses pembesaran. Aspek yang sering menjadi kendala mitra adalah tingkat stress yang tinggi yang dialami ayam karena karyawan harus sering masuk kandang untuk memberi makan dan minum jika masih mengunakan tempat minum manual. Selain hal tersebut, metode ini sangat tidak efisien bagi tenaga kerja dan juga memiliki resiko akan kehabisan air minum jika suhu udara tinggi Putra et al., 2018; Setiawati et al., 2016. Introduksi yang diberikan untuk mengatasi masalah Nur M, Mustam, Hartono YD, Nuryadi AM. 2021. Laying Hen Farmer 337 tersebut adalah dengan pengadaan sekaligus memberikan pelatihan penggunaan tempat air minum otomatis. Berikut adalah proses penyerahan dan pemasangan tempat air minum otomatis. Selain itu juga dilakukan pengadaan tower air karena salah satu kendala adalah seringnya mati listrik sehingga terkadang ayam harus terlambat memperoleh air minum. Gambar 4. Penyerahan Tempat Minum Otomatis Gambar 5. Perakitan Tempat Minum Otomatis Gambar 6. Pemanfaatan Tempat Minum Otomatis 3. Penyiapan kandang produksi Kandang produksi atau kandang baterai adalah kandang yang diperuntukkan untuk ayam dalam proses produksi. Kandang dibuat dengan atap seng agar tahan serta mengunakan lantai papan agar tidak terjadi penyebaran debu saat karyawan kandang memberi makan ayam. Kontruksi kandang ini dibuat dengan lantai padat, kemiringan yang ideal dan memudahkan roses pembersihan. Hal ini sangat penting karena kebersihan dan sanitasi kandang sangat mempengaruhi kesehatan ayam. Dahlan dan Hudi 2011 menyatakan bahwa sanitasi kandang ayam perlu dilakukan dengan konsisten. Berikut adalah dokumentasi proses pembuatan kandang produksi yang dilakukan mitra. Gambar 7. Proses Pembuatan kandang Baterai Kandang Produksi PengabdianMu Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat, Vol 6 No 4, June 2021, Page 333-339 p-ISSN2502-6828; e-ISSN2654-4385 338 4. Penyediaan Fasilitas Penunjang Selain proses penanganan DOC dan pemelihaan dalam proses pembesaran serta penyiapan kandang produksi, program juga memberikan introduksi fasilitas pemanas untuk penghangat DOC sebagaimana uraian sebelumnya. Gambar 8. Penyerahan Alat Pemanas DOC KESIMPULAN Dari hasil kegiatan pengabdian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa telah dimilikinya pemahaman dan kemampuan mitra dalam melakukan perencanaan usaha, melakukan efektifitas dan efisiensi usaha, meningkatnya pemahaman akan pentingnya keteraturan dalam proses usaha ternak, dipahaminya pentingnya kebersihan dan sanitasi kandang, meningkatnya kesehatan ayam, produksi telur dan pendapatan peternak, serta terjadi peningkatan produksi sebesar 15% dan efisiensi usaha sebesar 12%. UCAPAN TERIMA KASIH Artikel ini merupakan hasil pelaksanaan program Hibah Pengabdian yang dibiayai oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi dalam Hibah Program kepada Masyarakat pada Skema Program Kemitraan Masyarakat PKM tahun 2019. Terimakasih penulis ucapkan kepada mitra, Dekan Fakultas Pertanian, Rektor Universitas Muhammadiyah Kendari dan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. REFERENSI Amsalu, A., de Graaff, J. 2007. Determinants of adoption and continued use of stone terraces for soil and water conservation in an Ethiopian highland watershed. Ecological Economics. 612-3294-302. Ashary, L. 2016. Pengaruh Praktik Manajemen Sumber Daya Manusia Terhadap Produktivitas Karyawan Peternak Ayam Potong PT. Mitra Gemuk Bersama MGB di Kabupaten Jember. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Growth. 14272-82. Bergevoet, Onderstejin, Saatkamp, van Woerkum, Huirne, 2004. Entrepreneurial behaviour of dutch dairy farmers under a milk quota system goals, objectives and attitudes. Agricultural Systems. 8011-21. Dahlan, M., Hudi, N. 2011. Studi Manajemen Perkandangan Ayam Broiler Di Dusun Wangket Desa Kaliwates Kecamatan Kembangbahu Kabupaten Lamongan. Jurnal Ternak. 2124-29. Linggotu, Paputungan, U., Polii, B. 2016. Pengelolaan Limbah Kotoran Ternak Dalam Upaya Pencegahan Pencemaran Lingkungan Di Kota Kotamobagu. Zootec. 361226-237. Nadzir, Tusi, A., Haryanto, A. 2015. Design Evaluation of Broiler House in Rejo Binangun, Kecamatan Raman Utara, Kabupaten Lampung Timur. Jurnal Teknik Pertanian Lampung. 44255-266. Olivianti, A., Abidjulu, J., Koleangan, H. 2016. Dampak Limbah Peternakan Ayam Terhadap Kualitas Air Sungai Sawangan Di Desa Sawangan Kecamatan Tombulu Kabupaten Minahasa. Chemistry Progress. 9245-49. Nur M, Mustam, Hartono YD, Nuryadi AM. 2021. Laying Hen Farmer 339 Pratitis, W, Wida Dwi, 2018. Menumbuhkan Wirausaha Melalui Program IBIKK Budidaya Ayam Kampung di Experimental Farm Jatikuwung UNS. Dian Mas Jurnal Inovasi dan Aplikasi Ipteks. 7127-34. Putra, Maulana, R., Fitriyah, H. 2018. Otomasi Kandang Dalam Rangka Meminimalisir Heat Stress Pada Ayam Broiler Dengan Metode Naive Bayes. JPTIIK Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer. 21387-394. Sari, Herdiyana, M. 2017. Manajemen Perkandangan Ayam Petelur Afkir Di Breeding Farm PT. Vista Agung Kencana Farm 2 Desa Talang Taling Kecamatan Gelumbang Muara Enim. Jurnal Peternakan Sriwijaya. 62100-106. Setiawati, T., Afnan, R., Ulupi, N. 2016. Performa Produksi dan Kualitas Telur Ayam Petelur pada Sistem Litter dan Cage dengan Suhu Kandang Berbeda. Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan. 41197-203. Simanjuntak, 2018. Analisis Usaha Ternak Ayam Broiler Di Peternakan Ayam Selama Satu Kali Masa Produksi. Jurnal Fapertanak Jurnal Pertanian dan Peternakan. 3160-81. Soolany, C. Analisis Kehilangan Panas Pada Proses Produksi Arang Tempurung Kelapa Dengan Drum Kiln. Jurnal Teknologi. 102121-127. ... Fase developer ayam petelur memang tidak menunjukkan kenaikan bobot badan yang signifikan, hal ini dikarenakan pada fase ini tidak mengalami perubahan fisik tetapi lebih mempersiapkan ke perkembangan organ-organ reproduksi. Sejalan dengan pendapat Rasyaf 1995 bahwa periode developer secara fisik tidak mengalami perubahan berarti, perubahan hanya dari ukuran tubuhnya yang semakin bertambah dan bulu yang semakin lengkap serta kelamin sekunder mulai nampak. Selama periode ini terjadi perkembangan ukuran dan terbentuknya rangka, perkembangan organ tubuh, perkembangan hormon. ...Rachmat WiradimadjaPenelitian ini dilaksanakan di kandang Test Farm Fakultas Peternakan Universitas Padjajaran, dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung kunyit Curcuma domestica Val dalam ransum sebagai feed aditif terhadap performan ayam Sentul Debu periode developer. Penelitian ini mengunakan 60 ekor ayam sentul betina umur 16 minggu yang di tempatkan kedalam 20 unit kandang dan tiap kandang terdiri dari 3 ekor. Metoda percobaan adalah eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap , terdiri atas empat perlakuan ransum dengan lima ulangan. Perlakuan terdiri dari R0= Ransum basal, R1 = Ransum basal ditambah tepung kunyit 0,1%, R2 = Ransum basal ditambah tepung kunyit 0,2% dan R3 = Ransum basal ditambah tepung kunyit 0,3%. Peubah yang diamati adalah konsumsi ransum, umur pertama bertelur, dan bobot ayam saat pertama bertelur. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa penambahan tepung kunyit dalam ransum memberikan pengaruh yang nyata terhadap konsumsi ransum, bobot badan awal bertelur dan umur dewasa kelamin. Kesimpulan dari penelitian adalah penambahan tepung kunyit hingga 0,3% dapat diberikan pada ransum ayam sentul periode developer sebagai feed additive.... Nilai rataan konsumsi pakan pada penelitian ini adalah 563,92 g/ekor selama 30 hari Tabel 1 atau 18,8 g/ekor/hari. Konsumsi ransum puyuh lebih tinggi dari Rasyaf 1993, konsumsi pakan puyuh pada umur 8-16 minggu konsumsi pakan puyuh mencapai 1,78 kg atau 17,80 g/ekor/hari untuk puyuh periode layer. Namun lebih rendah dibandingkan hasil penelitian Achmanu et al. 2011 yaitu 21,05 g/ekor dan penelitian Yildiz et al. 2004 yaitu 29,63 g/ekor. ...... Nilai rataan konsumsi pakan pada penelitian ini adalah 563,92 g/ekor selama 30 hari Tabel 1 atau 18,8 g/ekor/hari. Konsumsi ransum puyuh lebih tinggi dari Rasyaf 1993, konsumsi pakan puyuh pada umur 8-16 minggu konsumsi pakan puyuh mencapai 1,78 kg atau 17,80 g/ekor/hari untuk puyuh periode layer. Namun lebih rendah dibandingkan hasil penelitian Achmanu et al. 2011 yaitu 21,05 g/ekor dan penelitian Yildiz et al. 2004 yaitu 29,63 g/ekor. ...Egg production of quails depends on quality of ration. Nutrient manipulation by chromiun inclusion in ration is a possible way to improve production. It is known that chromium mineral in form of GTF in blood has a role not only in enhancement of glucose entering cells through improvement of insulin activity but also in metabolism of lipid and synthesis of protein and elimination of heat stress to improve egg production. This study aimed at assessing egg production of quails fed ration containing chromium-yeast. Sixty-four quails aged 40 days were used. A completely randomized design with 4 treatments and 4 replication was applied in this study. Treatment consisted of commercial ration + Cr 0 ppm R1, commercial ration + Cr ppm R2, commercial ration + Cr 1 ppm R3, and commercial ration+ Cr ppm R4. Measurements were taken on feed intake, egg weight, egg mass production, hen day, feed conversion rate, egg index, and egg shell thickness. Results showed that A ration containing organic chromium as much as 1,5 ppm did not affect feed intake, egg production, egg weight, and eggshell thickness, however lowered feed conversion rate by up to from that of control. Supplementation of 0,5 ppm chromium in the ration lowered the value of eggs index in the fourth week. Key Words Quail, Egg Production, Chromium-YeastLidyasanty O. Linggotu Umar PaputunganBobby PoliiANIMAL WASTE PRODUCT MANAGEMENT FOR PREVENTION OF ENVIRONMENTAL POLLUTION IN KOTAMOBAGU CITY. The animal wastes from animal farm affect the environmental condition of human settlement, when it was not well managed. The objectives of this study was to evaluate either levels of knowledge, attitude and technical skill had correlated directly or not with their motivation activity in preventing environmental pollution of animal wastes around Kotamobagu city. Variables in this study were referring on the farmer’s standard knowledge X1, attitude X2, technical skill X3 and motivation activity in preventing environmental pollution of animal wastes Y around Kotamobagu city using the functions of linear multiple regression, Yi = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + ei; where Yi was the-i observation of farmer’s motivation activity in preventing environmental pollution of animal wastes; b0 was intercept; b1, b2 and b3 were regression coefficients, X1 was farmer’s knowledge, X2 farmer’s attitude, X3 was farmer’s technical skill in preventing environmental pollution of animal wastes; and e1 was random error. Results of this study showed that knowledge level X1, attitude X2 and technical skill X3 of farmers could be the important factors affecting farmer’s motivation activity in preventing environmental pollution of animal wastes Y in Kotamobagu city areas. The equation of multiple regression model was found, Y = + X1 + X2 + X3. The determination coefficient R2 of in this model indicated that 81 percents of the variation of independent variables X1, X2, and X3 used in the model were able to affect the variation of the dependent variable Y. The rest of 19 percents in the model were caused by the other unknown factors. The average score values of knowledge level X1= attitude X2= and technical skill X3= and farmer’s motivation activity Y= in preventing environmental pollution of animal wastes poultry and pig in Kotamobagu city areas were still below the score median values X1=93; X2=100; X3=100; Y=93 of those variables. This condition suggested that extension activities related to the prevention of environmental pollution of animal wastes in Kotamobagu city areas were still needed to be conducted, mainly to the farmers with low scores in knowledge, attitude, technical skill and motivation activity in preventing environmental pollution of animal wastes. Key words Animal waste product, prevention of environmental pollution, Kotamobagu SariM. HerdiyanaTujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui manajemen perkandangan ayam petelur pada periode afkir mulai dari persiapan afkir, perlakuan afkir hingga apa saja yang dilakukan pasca afkir. Materi yang diamati dalam penelitian adalah ayam broiler sebanyak ±120000 ekor dan manajemen yang dilakukan pada perkandangan ayam periode afkir. Metode yang digunakan adalah metode observasi dengan mengambil data primer yang diperoleh dari pengamatan langsung dengan berpartisipasi aktif di kandang dan wawancara langsung, serta data sekunder yang diperoleh dari data yang ada di dokumen PT. Vista Agung Kencana Farm 2. Data tersebut kemudian diolah kedalam bentuk rataan dan persentase yang dijabarkan dalam bentuk gambar dan deskriptif yang memberikan gambaran dengan jelas mengenai manajemen perkandangan ayam petelur afkir di PT. Vista Agung Kencana Farm 2. Hasil pengamatan di lokasi penelitian menunjukkan bahwa manajemen perkandangan ayam petelur di PT. Vista Agung Kencana Farm 2 pada periode afkir meliputi perlakuan pra afkir, perlakuan saat afkir, dan perlakuan pasca afkir. Perlakuan pra afkir meliputi persiapan alat afkir, perlakuan saat afkir meliputi pemuatan ayam ke dalam mobil pengangkut, dan perlakuan pasca afkir meliputi pembersihan, penyemprotan, hingga pengapuran kandang. HuirneAn empirical model, based on the Theory of Planned Behaviour, was developed to test the hypothesis that differences in farmers’ goals, objectives and attitudes are a determinant of strategic and entrepreneurial behaviour and will, therefore, result in differences in farm size. The theory states that a person’s behaviour results from his/her goals and intentions, attitudes, perceived behavioural control and social norms. Data n=257 were gathered from a questionnaire that was sent to a selected group of Dutch dairy farmers, members of study-groups in the northern part of the Netherlands. Answers to statements about goals as well as statements related to attitudes, subjective norms and perceived behavioural control, explained 38% of the variance in farm size as expressed by farmers’ milk quota. The goal of having a “large and modern farm” was positively correlated with farm size, while those related to “having a breeding farm” and “extra source of income” were significantly negatively correlated with farm size. A significant relationship was found between behaviour farm size as expressed by a farm’s milk quota and goals and intentions of farmers. This relationship is even stronger when statements on attitudes, social norms and perceived behavioural control are included. Farm size is mainly explained by farmers’ instrumental goals. This suggests that farm size is not relevant for fulfilling intrinsic, expressive and social goals. This research shows a consistency with the Theory of Planned Behaviour and can be used in empirical research by applying it to data collected in a questionnaire. Such psychological models on decision making can help to yield insight into aspects related to entrepreneurial behaviour of dairy the Ethiopian highlands, land degradation resulting from soil erosion and nutrient depletion is a serious environmental and socio-economic problem. Although soil and water conservation techniques have extensively been introduced over the past decades, sustained use of the measures was not as expected. Based on data obtained from 147 farming households, this paper examines the determinants of farmers' adoption and continued use of introduced stone terraces in an Ethiopian highland watershed. A sequential decision-making model using the bivariate probit approach was employed to analyze the data. The results show that the factors influencing adoption and continued use of the stone terraces are different. Adoption is influenced by farmers' age, farm size, perceptions on technology profitability, slope, livestock size and soil fertility, while the decision to continue using the practice is influenced by actual technology profitability, slope, soil fertility, family size, farm size and participation in off-farm work. Perceptions of erosion problem, land tenure security and extension contacts show no significant influence. Further, the results indicate the importance of household/farm and plot level factors in farmers' conservation decision. It is therefore concluded that 1 analysis of the determinants of adoption per se may not provide a full understanding of the range of factors influencing farmers' decision of sustained investments and 2 conservation interventions should focus not only on the biophysical performance of the measures but also on economic benefits that can be obtained at reasonable discount rates to the farmers in order to enhance sustained use of the Praktik Manajemen Sumber Daya Manusia Terhadap Produktivitas Karyawan Peternak Ayam Potong PT. Mitra Gemuk Bersama MGB di Kabupaten JemberL AsharyAshary, L. 2016. Pengaruh Praktik Manajemen Sumber Daya Manusia Terhadap Produktivitas Karyawan Peternak Ayam Potong PT. Mitra Gemuk Bersama MGB di Kabupaten Jember. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Growth. 142 Manajemen Perkandangan Ayam Broiler Di Dusun Wangket Desa Kaliwates Kecamatan Kembangbahu Kabupaten LamonganM DahlanN HudiDahlan, M., Hudi, N. 2011. Studi Manajemen Perkandangan Ayam Broiler Di Dusun Wangket Desa Kaliwates Kecamatan Kembangbahu Kabupaten Lamongan. Jurnal Ternak. 21 Evaluation of Broiler House in Rejo Binangun, Kecamatan Raman Utara, Kabupaten Lampung TimurTusi NadzirA HaryantoNadzir, Tusi, A., Haryanto, A. 2015. Design Evaluation of Broiler House in Rejo Binangun, Kecamatan Raman Utara, Kabupaten Lampung Timur. Jurnal Teknik Pertanian Lampung. 44 Limbah Peternakan Ayam Terhadap Kualitas Air Sungai Sawangan Di Desa Sawangan Kecamatan Tombulu Kabupaten MinahasaA OliviantiJ AbidjuluH KoleanganOlivianti, A., Abidjulu, J., Koleangan, H. 2016. Dampak Limbah Peternakan Ayam Terhadap Kualitas Air Sungai Sawangan Di Desa Sawangan Kecamatan Tombulu Kabupaten Minahasa. Chemistry Progress. 92 Kandang Dalam Rangka Meminimalisir Heat Stress Pada Ayam Broiler Dengan Metode Naive Bayes. JPTIIK Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi danC G N PutraR MaulanaH FitriyahPutra, Maulana, R., Fitriyah, H. 2018. Otomasi Kandang Dalam Rangka Meminimalisir Heat Stress Pada Ayam Broiler Dengan Metode Naive Bayes. JPTIIK Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer. 21387-394.
GROUPWA BISNIS bit.ly/BraderhudCommunity2 Link terkait bit.ly/Pertamadiindonesiadandunia Namun demikian, perlu diingat bahwa beternak itik tidaklah semudah beternak ayam ras petelur dimana semuanya telah tersedia dalam paket-paket tertentu. Untuk beternak itik, juga telah tersedia beberapa buku petunjuk akan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan dan pendapatan peternakan ayam petelur di Lidani Farm. Penelitian ini merupakan penelitian survei, yang merupakan metode pengumpulan data dari suatu populasi untuk menentukan susunan dan karakteristik umumnya. Data penelitian ini dikumpulkan dari data primer dan sekunder. Pendekatan yang digunakan menggabungkan teknik kuantitatif dan kualitatif. Metode kualitatif digunakan untuk menganalisis kelayakan aspek teknis dan metode kuantitatif untuk menganalisis kelayakan aspek finansial usaha peternakan Lidani Farm. Hasil penelitian di Lidani Farm Kecamatan Wates menunjukkan bahwa dari segi teknis, lokasi ini cukup layak sebagai lokasi pengembangan ayam petelur. Lokasi peternakan tidak jauh dari pemukiman, namun peternakan Lidani mampu mengatasi permasalahan lingkungan dengan sangat baik. Dari segi finansial dikatakan dapat dikembangkan Nilai R/C 1,09>1 menunjukkan bahwa usaha tersebut layak, NPV sebesar Rp menunjukkan bahwa usaha tersebut layak atau tidak, 25,35%> SOCC menunjukkan layak, dan Net B/C 1,55 > 1 menunjukkan bahwa usaha tersebut layak, BEP harga /Rp/butir, BEP produksi 479,58 kg berarti usaha tersebut layak dan PBP lebih muda 0,267 bulan dari usia investasi, maka bisnis tersebut layak. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 2502-5597; e-ISSN 2598-6325 Doi Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia Volume 7 Nomor 2 Oktober 2022 Kelayakan Usaha Peternakan Ayam Petelur Lidani Farm Di Kecamatan Wates Yohana Febrin Melinia2, Sapta Andaruisworo1, Erna Yuniati1, Ardina Tanjungsari1 1 Dosen Program Studi Peternakan, Universitas Nusantara PGRI Kediri, Jl. Achmad Dahlan Nomor 76, Kec. Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur, Indonesia, 64112 2 Mahasiswa Program Studi Peternakan, Universitas Nusantara PGRI Kediri, Jl. Achmad Dahlan Nomor 76, Kec. Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur, Indonesia, 64112 Corresponding email yohanamelinia8440 Submit 12 September 2022, Review 11 Oktober 2022, Revisi 20 Oktober 2022, Diterima 24 Oktober 2022 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan dan pendapatan peternakan ayam petelur di Lidani Farm. Penelitian ini merupakan penelitian survei, yang merupakan metode pengumpulan data dari suatu populasi untuk menentukan susunan dan karakteristik umumnya. Data penelitian ini dikumpulkan dari data primer dan sekunder. Pendekatan yang digunakan menggabungkan teknik kuantitatif dan kualitatif. Metode kualitatif digunakan untuk menganalisis kelayakan aspek teknis dan metode kuantitatif untuk menganalisis kelayakan aspek finansial usaha peternakan Lidani Farm. Hasil penelitian di Lidani Farm Kecamatan Wates menunjukkan bahwa dari segi teknis, lokasi ini cukup layak sebagai lokasi pengembangan ayam petelur. Lokasi peternakan tidak jauh dari pemukiman, namun peternakan Lidani mampu mengatasi permasalahan lingkungan dengan sangat baik. Dari segi finansial dikatakan dapat dikembangkan Nilai R/C 1,09>1 menunjukkan bahwa usaha tersebut layak, NPV sebesar Rp menunjukkan bahwa usaha tersebut layak atau tidak, 25,35%> SOCC menunjukkan layak, dan Net B/C 1,55 > 1 menunjukkan bahwa usaha tersebut layak, BEP harga /Rp/butir, BEP produksi 479,58 kg berarti usaha tersebut layak dan PBP lebih muda 0,267 bulan dari usia investasi, maka bisnis tersebut layak. Kata Kunci Analisis Usaha, Kelayakan, Peternakan Ayam Petelur Abstract This study aims to ensure the feasibility and income of laying hen farms at Lidani Farm. This research is a survey study, which is a method of collecting data from a population to determine its general composition and characteristics. The data of this study were collected from primary and secondary sources. The approach used combines quantitative and qualitative techniques. Qualitative methods are used to analyze the feasibility of technical aspects and quantitative methods to analyze the feasibility of the financial aspects of Lidani Farm's livestock business. The results of research on the Lidani Farm laying hen farm in Wates District in terms of the technical aspects of the location are said to be quite feasible as a location for the development of laying hen farms. The location of the farm is not far from the settlement, but Lidani Farm is able to overcome environmental problems well. In terms of the financial aspect, it is said to be feasible to develop, this is indicated by the value of R/C which means that the business is feasible to do, NPV is IDR 46,395,625>0 which means that the business is not feasible to do, > SOCC which means it is feasible to do, Net B/C 1 which means the business is feasible to do, BEP price 1,198 / RP / item, Bep production is kg which means that the business is feasible and PBP is months less than the investment life, so the business is feasible to do. Keywords Business Analysis, Feasibility, Layer Farming PendahuluanMenurut Yunus 2009 peternakan merupakan kegiatan membudidayakan atau memelihara hewan ternak bertujuan untuk memperoleh manfaat berupa hasil produksi ternak yang menguntungkan. Tujuan utama dari peternakan adalah memperoleh keuntungan dapat dihasilkan secara maksimal apabila prinsip-prinsip manajemen pada faktor-faktor produksi dapat diterapkan, juga dapat dikombinasikan secara optimal. Keberhasilan suatu usaha dapat dilakukan dengan cara menghitung pemanfaatan faktor-faktor produksi secara efisien sesuai dengan ilmu ekonomi. Menurut Sumartini 2004 dalam penelitiannya menyatakan bahwa rendahnya 2502-5597; e-ISSN 2598-6325 Doi Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia Volume 7 Nomor 2 Oktober 2022 pendapatan atau keuntungan cenderung diakibatkan kurang transparannya dalam menentukan harga kontrak baik harga input maupun harga output. Biaya produksi yang timbul akibat adanya kegiatan produksi yang akan mempengaruhi perolehan keuntungan dari para peternak. Menurut penelitian Rita Yunus tahun 2009, agar jumlah tertentu mencapai output terbanyak dan keuntungan terbanyak, penggunaan variabel produksi harus diterapkan dengan baik dan benar. Salah satu usaha mandiri yang menaungi ayam petelur pada fase starter, growth, dan layer adalah Lidani Farm. Lidani Farm memproduksi ransum pakan sendiri untuk hewan-hewannya dan menjual telur, ayam afkir, dan kotoran ayam yang diproduksi. Untuk mengembangkan usaha peternakan ayam petelur dengan cara sebaik mungkin, perlu diteliti lebih lanjut mengenai biaya usaha, pendapatan, dan prospek usaha peternakan dengan menggunakan analisis kelayakan aspek teknis dan aspek keuangan. Hal ini didasarkan pada isu dan latar belakang terkini, serta potensi sumber daya yang dimiliki. Materi Dan Metode Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dirumah Bapak Herman Kushendarto selaku pemilik Lidani Farm yang berada di RT 15/RW 04 Ds. Segaran, Kec. Wates, Kab Kediri. Penelitian dilaksanakan selama 6 bulan, yaitu pada bulan November 2021 sampai April 2022. Metode Penelitian Penelitian ini adalah investigasi survei, teknik untuk mengumpulkan informasi dari populasi untuk mengetahui komponen umum dan karakteristiknya. Metode yang digunakan menggabungkan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif mixed approach. Untuk mengumpulkan informasi terkait untuk studi kelayakan perusahaan peternakan ayam petelur di Lidani Farm. Populasi dalam penelitian ini adalah peternakan Lidani Farm, populasi pada saat penelitian ayam petelur berjumlah ekor diantaranya fase layer dan ayam fase grower. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Variabel Penelitian Analisis Data Untuk menjawab tujuan penelitian, data yang sudah terkumpul kemudian ditabulasi dan dianalisis. Berikut adalah teknik analisis data yang diterapkan dalam penelitian ini Analisis Biaya Produksi Total Biaya Produksi Total biaya adalah jumlah dari biaya tetap dan biaya variabel pada setiap tahap proses produksi Ken Suratiyah, 2006, formula yang digunakan adalah TC = FC + VC Dimana TCTotal Biaya Produksi FC Total Biaya Tetap VCTotal Biaya Variabel Total Penerimaan Total penerimaan dihitung dengan mengalikan produksi dengan harga jual Himawati, 2006,formula yang digunakan adalah TR = Pq x Q Dimana TR Total Penjualan Pq Harga Per Satuan Unit Q Total Produksi Pendapatan Keuntungan Pendapatan keuntungan merupakan selisih antara total penerimaan dengan total biaya produksi Himawati, 2006, formula yang digunakan adalah Π = TR – TC Dimana Π Keuntungan TR Total Penjualan TCTotal Biaya Produksi Analisis Kelayakan Finansial Analisis prediksi arus kas merupakan tujuan dari studi kelayakan keuangan Umar, 2007. Net Present Value adalah salah satu metrik investasi yang digunakan untuk menilai nilai suatu investasi NPV. Payback Period PBP, Internal Rate of Return IRR, Net Benefit to Cost Ratio Net B/C Ratio, dan Break Even Point BEP. Analisi Return Cost Ratio R/C Metode R/C rasio adalah alat analisis yang digunakan untuk mengetahui biaya dari suatu penerimaan produksi. RC= 󰇛󰇜󰇛󰇜 Menurut Himawati 2006, Apabila R/C 1 maka usaha tersebut dikatakan untung R/C = 1 maka usaha tersebut dikatakan tidak untung dan juga tidak rugi Net Present Value NPV Kriteria investasi yang paling sering digunakan untuk menilai kelayakan bisnis adalah net present value NPV. NPV merupakan Keuntungan bersih yang telah didiskon menggunakan Social Opportunity Cost of Capital SOCC sebagai tingkat 2502-5597; e-ISSN 2598-6325 Doi Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia Volume 7 Nomor 2 Oktober 2022 diskonto dikenal sebagai perhitungan NPV. Ibrahim 2003 mengklaim bahwa rumusnya adalah sebagai berikut    󰇛󰇜 atau NPV = ∑ Bt-Ct df Dimana Bt = Benefit pada tahun ke t Rp Ct = Biaya yang dikeluarkan pada tahun ke t Rp Df = Dicount factor i = Tingkat bunga t = Jumlah waktu tahun Tiga kriteria kelayakan investasi dapat disimpulkan dari hasil perhitungan NPV NPV> 0, yang menunjukkan bahwa usaha tersebut bermanfaat; NPV 0, yang menunjukkan bahwa usaha itu tidak bermanfaat; dan NPV = 0, yang menunjukkan bahwa usaha tersebut berada pada titik impas. Internal Rate Return IRR Tingkat diskonto yang dikenal sebagai IRR menghasilkan NPV = 0. Tiga kriteria kelayakan investasi dapat diambil dari temuan perhitungan IRR, yaitu IRR>SOCC, usaha tersebut akan bermanfaat. IRR 1 maka usaha beternak ayam petelur tersebut dikatakan feasible untung Pay Back Period PBP Payback periode adalah waktu minimum untuk mengembalikan investasi awal dalam bentuk aliran kas yang didasarkan atas total penerimaan dikurangi semua biaya Erlina, 2006. PBP dihitung menggunakan formula sebagai berikut PBP =  × 1 tahun Suatu usaha dikatakan layak jika nilai payback period lebih kecil atau sama dibandingkan umur investasi usaha. Break Even Point BEP Break Even Point adalah suatu keadaan dimana dalam operasi perusahaan, perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak menderita rugi Munawir, 2002. BEP harga merupakan harga terendah dari produk yang dihasilkan. Apabila harga ditingkat usaha lebih rendah dari harga BEP, maka pelaku usaha akan mengalami kerugian. Rumus BEPharga = 󰇛󰇜󰇛󰇜 Sunarjono, 2000 BEP hasil merupakan hasil produksi minimal yang harus dihasilkan, agar usaha tidak mengalami kerugian. Rumus BEPproduksi =󰇛󰇜󰇛󰇜 Sunarjono, 2000 Hasil Dan Pembahasan Analisis Kelayakan Aspek Teknis Faktor-faktor teknis berikut dipertimbangkan ketika menilai kelayakan perusahaan pembibitan ayam petelur Lokasi Peternakan Lokasi peternakan sangat penting untuk bisnis ternak karena tidak dapat beroperasi secara efektif jika tanah atau lokasi tidak sesuai. Menurut Sujono dan Setiawan 2002, lokasi yang ideal untuk usaha ternak adalah jauh dari daerah padat penduduk untuk mengurangi dampak negatif dari industri ini, seperti bau dan kotoran. Menurut Budi Rahayu, dkk. 2017 dalam penelitianya menyatakan bahwa lokasi juga harus mempunyai sumber air bersih yang cukup karena air adalah hal penting yang akan mendukung kegiatan budidaya dan operasional peternakan, akses transportasi yang baik dan jalan yang dapat dilalui oleh kendaraan sehingga proses pengiriman dapat berjalan dengan baik kondisi jalan yang baik pula akan menentukan kualiatas telur seperti persentase telur yang pecah yang diakibatkan jalan yang kurang baik. Jaringan listrik yang memadai untuk melaksanakan kegiatan usaha peternakan yang digunakan untuk mesin, penerangan, dan mempermudah proses kegiatan dimalam hari. Letak Peternakan Lahan peternakan Lidani Farm bangunan kandang ayam ras petelur terletak 2502-5597; e-ISSN 2598-6325 Doi Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia Volume 7 Nomor 2 Oktober 2022 kurang lebih 100 meter dari jalan umum dan pemukiman hal ini tidak sesuai pendapat dari Yuwanta 2004 yang menyatakan bahwa Jarak antara pemukiman dengan kandang peternakan ayam minimal 500 M agar tidak menimbulkan pencemaran udara, air, bau, dan kotoran. Bapak Herman pemilik Peternakan ayam petelur Lidani Farm yang jaraknya hanya 100 meter dari pemukiman, mempunyai cara untuk mengatasi pencemaran udara, air, bau, dan kotoran. Peternakan ayam petelur Lidani Farm melakukan pembersihan kandang secara rutin dengan menggunakan disinfektan dan limbah kotoran ayam dijual untuk dijadikan pupuk kompos. Tidak mengganti pakan secara mendadak karna hal itu menyebabkan kotoran ayam petelur menjadi basah dan bau, jika ada kotoran yang basah dan bau maka akan ditebari pasir abu agar bau tidak menyengat dan mengurangi pencemaran bau. Menanam pohon disekitar kandang agar terlihat asri untuk mengurangi pencemaran udara dari kandang ayam petelur. Limbah air minum ayam petelur di Lidani Farm akan disalurkan ke pembuangan khusus limbah air yang jauh dari pemukiman penduduk. Lokasi peternakan ayam petelur Lidani Farm dengan pemukiman penduduk cukup baik menurut pendapat Rasyaf 2005 yang mengatakan tanah atau lokasi peternakan harus jauh dari pemukiman penduduk atau paling tidak ada ijin dari lingkungan setempat, sehingga tidak pernah menimbulkan keluhan atau protes dari penduduk sekitar. Peternakan tersebut telah memberi peluang kerja bagi karyawannya yang rata rata penduduk sekitar, selain itu lokasi telah dibatasi dengan pagar setinggi 3 meter, sehingga telah memenuhi syarat teknis tentang perusahaan peternakan yaitu lokasi peternakan harus diberi pagar rapat setinggi-tingginya 2 m. Akses Jalan Area Lidani Farm Farm ke jalan raya sudah bagus tanpa ada halangan, jalan di sekitar area kandang juga bagus, kendaraan besar seperti truk bisa dimuat, hal ini sejalan dengan pendapat Budi Rahayu et al., 2017 . Jalan yang dapat dilalui kendaraan penting agar proses telur dari kandang ke gudang dan pengiriman produk tersebut dapat berjalan dengan lancar, kondisi jalan yang baik akan menentukan kualitas telur, seperti persentase telur pecah yang disebabkan oleh jalan yang tidak memadai. Ketinggian tempat Kecamatan Wates terletak pada ketinggian 199 mdpl, pada bujur timur dan lintang selatan Profil Kecamatan Wates, 2019. Lidani Farm terletak di ketinggian antara 100 dan 200 meter di atas permukaan laut. Menurut Budi Rahayu, dkk. 2017, ayam mudah stres di wilayah yang kurang dari 100 meter di atas permukaan laut karena dampak panas. Cahaya Menurut pengukuran, jumlah cahaya yang masuk ke kandang ayam petelur di Lidani Farm adalah antara 20 dan 30 lux. Untuk prosedur biologis yang melibatkan pembentukan vitamin D dan stimulasi hipofisis selama perkembangan telur, ayam membutuhkan sinar matahari sebagai penerangan. Maksimum 16 jam dialokasikan untuk periode pembuatan pencahayaan yang baik, dengan intensitas cahaya mulai dari 10 lux hingga 20 lux Medion, 2014. Agar ayam mulai bereproduksi pada tahap perkembangan yang tepat dan ukuran telur yang dihasilkannya sesuai dengan permintaan konsumen, kemampuan untuk menyesuaikan cahaya sangat penting. Menurut pengamatan yang dilakukan pada kandang ayam petelur yang sudah ada di lokasi peternakan, struktur kandang saat ini pada properti dianggap praktis ketika dinilai dari segi intensitas cahaya di dalam kandang. Namun, jika Anda ingin menyediakan lingkungan terbaik bagi ayam petelur, Anda dapat memanfaatkan teknologi pencahayaan dengan memasang tirai dan lampu penutup kandang. Temperatur Udara dan Kelembaban Meskipun suhu udara minimum dan maksimum di Indonesia sedikit berbeda, hewan ayam umumnya dapat bertahan hidup atau beradaptasi dengan baik antara 210C dan 270C. Kondisi iklim yang sedikit bervariasi memerlukan pertimbangan manajemen yang berbeda, seperti perencanaan desain kandang ayam, ransum makanan, penyimpanan produkpeternakan, dan sebagainya. Di lingkungan kandang Lidani Farm, suhu udara berkisar antara 250C di pagi dan sore hari hingga 290C sepanjang hari, dengan kelembaban 65%. Menurut usia ayam, suhu kandang ideal untuk ayam petelur adalah antara 23 dan 33 °C, dan kelembaban ideal bervariasi antara 55 dan 65%. Sumber Medion,2010 Menurut pengukuran yang dilakukan dengan termometer hygro, kandang ayam 2502-5597; e-ISSN 2598-6325 Doi Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia Volume 7 Nomor 2 Oktober 2022 petelur di Lidani Farm memiliki suhu udara rata-rata 27°C dan tingkat kelembaban 65%. Suhu ideal untuk ayam ras petelur sedikit lebih tinggi pada siang hari di udara di sekitar dan di dalam kandang. Penggunaan atap monitor dapat membantu menurunkan suhu di dalam kandang dengan meningkatkan sirkulasi udara dan memungkinkan suhu kandang yang lebih dingin. Tipe Tanah Menurut penelitian Budi Rahayu, dkk. 2017. Jenis tanah yang dipilih untuk bangunan kandang adalah yang mudah menyerap air, seperti tanah berpasir. Untuk lokasi kandang, tanah lempung dan tanah liat yang sulit menyerap air harus dihindari. Tanah di Lidani Farm, tempat peternakan ayam petelur berada, memiliki karakter tanah liat berpasir. Jenis tekstur tanah ini akan menghasilkan resapan air sebaik mungkin, mencegah kemungkinan genangan air. Akibatnya, tanah lempung berpasir tidak akan membuat udara kandang lebih lembab. Lokasi peternakan ini dikatakan tepat untuk pertumbuhan industri peternakan ayam ras petelur berdasarkan pengamatan jenis tanah. Sirkulasi Udara Karena kebun pepaya dan sawah mengelilingi Lidani Farm, aliran udara di sana relatif merata. Salah satu syarat untuk menetapkan apakah suatu lokasi ideal untuk digunakan sebagai lokasi untuk menumbuhkan usaha peternakan ayam petelur adalah sirkulasi udara yang lancar. Untuk mencegah terhambatnya sirkulasi udara yang masuk ke dalam kandang, menurut Budi Rahayu, dkk. 2017, wilayah sekitar kandang dan lokasi peternakan secara keseluruhan harus berupa area lapang tanpa terhalang oleh banyak struktur dan pohon besar. Ketersediaan air bersih dan listrik Area kandang di Lidani Farm memiliki akses mudah ke pasokan air dan energi. Penerangan, drainase air, dan tugas teknis lainnya semuanya berlangsung di kandang dan sangat bergantung pada listrik. Genset harus siap jika terjadi gangguan listrik PLN. Ketersediaan sumber air di wilayah kandang, menurut Budi Rahayu, dkk. 2017 dalam penelitiannya, memberikan dampak krusial bagi pertumbuhan ayam dan operasional kandang. Pemasangan instalasi air dari PDAM dan/atau menggunakan sumur bor dapat membantu penyediaan air. Reservoir air disertakan dengan setiap unit kandang. Kandang Tata Letak Bangunan Peternak ayam petelur tidak hanya mendirikan kandang di peternakan. Area parkir, gudang ransum, gudang konsentrat, gudang dedak, gudang jagung, gudang telur, dan struktur pendukung lainnya tetap diperlukan. Agar alur distribusi ayam, telur dan peralatan lainnya dapat berfungsi dengan baik, maka lokasi atau posisi kandang dan bangunan pendukung harus ditentukan. Berikut tata letak lokasi peternakan seperti tampak pada Gambar 1 Tata letak bangunan peternakan Lidani Farm Design Kandang Penerangan atau pemanasan kandang sesuai dengan pedoman saat ini. Hindari membangun kandang dengan permukaan lahan berbukit agar menerima sinar matahari awal dan memiliki sirkulasi udara yang baik, karena lahan yang berbukit 2502-5597; e-ISSN 2598-6325 Doi Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia Volume 7 Nomor 2 Oktober 2022 dapat menghambat aliran udara dan membahayakan aliran air permukaan saat musim hujan. Kami menyarankan untuk membangun kandang dengan sistem terbuka sehingga hembusan angin akan cukup untuk membuatnya tetap segar. Menurut klaim Rasyaf, 2007 bahwa pembuatan kandang dimaksudkan untuk melindungi unggas dari pengaruh iklim yang berbahaya dan gangguan lain yang membahayakan unggas dan menyebabkan stres, kandang tidak harus dibangun dengan bahan yang mahal, tetapi yang penting adalah kokoh, higienis, dan tahan lama. Umur kandang yang dibangun dengan baik adalah bisa bertahan antara 10 dan 20 tahun. Kandang idealnya dibangun dari bahan yang kuat dan tahan lama. Membuat kandang ayam petelur membutuhkan mempertimbangkan sejumlah faktor, termasuk yang berikut o Untuk sirkulasi udara maksimum di dalam kandang terbuka, lebar kandang tidak boleh lebih dari 7 meter. Tidak ada tanaman yang dapat membatasi aliran udara di antara kandang, dan ruang di antara mereka setidaknya satu kali lebar setiap kandang. o Jika atap dibangun dari asbes dengan lapisan bahan penyerap panas, pilar bangunan sangkar terbuat dari balok beton dengan ketinggian tiang 3 m. o Konstruksi Tipe W dua tingkat dari kandang baterai membuat lebih mudah untuk merawat ayam dan membersihkan kotoran. o Untuk mencegah kontaminasi amonia, meningkatkan sirkulasi udara yang baik, dan membuat pembersihan dan desinfeksi kandang lebih mudah maka jarak antara lantai baterai dan lantai harus minimal 80 cm. o Lantai kandang terbuat dari semen. o Lebih mudah memberi makan hewan dan mengambil telur, lebar gang minimal 80 cm, dan juga untuk meningkatkan sirkulasi udara. o Jarak antara atap dan setiap kandang setidaknya satu meter. Design Kandang Baterai Ayam layer sangat cocok menggunakan di kandang tipe baterai. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa kandang tipe baterai lebih hemat energi, lebih mudah dipantau, dan lebih hemat ruang Alex, 2012. Kandang baterai di peternakan Lidani Farm ada yang terbuat dari bambu sebanyak 7 unit kandang dan ada yang terbuat dari kawat galvanis sebanyak 3 unit. Design kandang battery di Peternakan Ayam Petelur mempunyai dua tipe, untuk tipe A lebar 20 cm x 35 cm dan tinggi 40 cm, setiap pintu diisi 2 ekor ayam petelur. Tipe B ukuran 120cm x 35cm x 29cm x 35cm, 6 pintu yang diisi 6 ekor ayam yang hanya ada di 1 kandang di Lidani Farm. Design Kandang DOC Kandang DOC ayam di peternakan Lidani Farm merupakan kandang sistem terbuka yang membujur dari timur ke barat. Kandang ini berbentuk kandang panggung yang terbuat dari bambu, tiang penyangga dari beton dan atap kandang terbuat dari asbes. Kandang ini mempunyai ketinggian sekitar 100 cm dari tanah, lebar 4 meter, dan panjang 20 meter. Kandang DOC membujur dari timur ke barat menghadap ke utara dan dapat menampung ayam petelur fase starter sebanyak 2000 ekor. Peralatan Kandang Selain kandang, peralatan kandang adalah komponen penting dari konstruksinya. Peralatan yang digunakan untuk kandang ayam petelur terdiri dari tempat pakan, tempat minum, alat pemanas, alat penerangan, dan peralatan sanitasi atau kebersihan, menurut Suprijatna et al., 2008. Peralatan ini akan memungkinkan pembuatan kandang yang nyaman. Gudang ransum, tempat minum, lampu untuk penerangan, penyemprot untuk membersihkan dan mendisinfeksi kandang serta peralatan keranjang ayam, timbangan dan egg tray. Analisis Biaya Produksi Biaya Investasi Biaya investasi adalah pengeluaran yang dilakukan untuk menutupi biaya untuk mendirikan bisnis ini atau input nyata yang tidak habis dalam satu siklus manufaktur. Dengan fase layer dan fase grower, perusahaan peternakan ayam petelur perlu berinvestasi Rp Dapat dilihat pada Tabel 1. Biaya Operasi Biaya operasional adalah biaya diluar biaya investasi yang diperlukan untuk mendanai input nyata yang diperlukan agar perusahaan ini berjalan dengan baik. Biaya variabel dan biaya tetap dapat diidentifikasi dalam biaya operasional peternakan ayam petelur. Biaya variabel sebesar Rp Dapat dilihat pada tabel 2. Di samping biaya variabel, perusahaan peternakan ayam petelur membutuhkan biaya tetap, yaitu pengeluaran yang relatif tetap selama setiap fase produksi. Seperti disebutkan dalam Tabel Biaya Tetap, 2502-5597; e-ISSN 2598-6325 Doi Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia Volume 7 Nomor 2 Oktober 2022 biaya tersebut memiliki sejumlah komponen. Dapat dilihat pada tabel 3. Biaya Total Biaya total merupakan biaya keseluruhan atau jumlah dari biaya tetap dan biaya variabel per proses produksi. Rumus TC = FC + VC Maka TC = Rp. + Rp. = Rp. Dari tabel total biaya yang dikeluarkan oleh peternak di Lidani Farm adalah Rp. Penerimaan Usaha Penerimaan merupakan pendapatan kotor yang diperoleh peternak sebelum dipotong biaya-biaya yang akan dikeluarkan. Rata-rata penerimaan peternak dari peternakan ayam petelur dapat dilihat pada tabel 4. Total penerimaan adalah hasil dari mengalikan produksi dengan harga jual, menurut Himawati 2006. Rumus TR = Pq x Q Maka TR = × 720× 450× = Rp. Tabel diatas menunjukkan penerimaan sebesar Rp. Analisa Pendapatan Peternak Pendapatan peternak merupakan selisih antara penerimaan usaha ternak ayam petelur dengan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh peternak. Dapat dilihat pada tabel 5 Rumus Π = TR – TC Maka Π= Rp. pajak 10%= Rp. = Rp. Berdasarkan biaya total, rata-rata pendapatan peternak adalah sekitar Rp. Analisis Finansial Analisis Return Cost Ratio R/C Metode R/C rasio adalah alat analisis yang digunakan untuk mengetahui biaya dari suatu penerimaan produksi. Rumus RC=󰇛󰇜󰇛󰇜 maka RC=  = 1,09 Hal tersebut menunjukkan usaha peternakan Lidani Farm layak untuk dikembangkan atau dapat dikatakan untung. Dapat dilihat pada tabel 5. Pada penelitian di Lidani Farm didapatkan bahwa nilai penerimaan/ total biaya = 1,085 >1 . Hal tersebut menunjukkan usaha peternakan Lidani Farm layak untuk dikembangkan atau dapat dikatakan untung. Analisis Net Present Value NPV Net Present Value Pada Tingkat Disconto 15 % Dalam menentukan discount rate, apabila modal berasal dari 100% modal sendiri, maka mengunakan nilai MARR Minimum Acceptable Rate of Return dengan diasumsikan melalui penjumlahan safe rate rata-rata bunga deposito dan resiko investasi. Jadi tingkat bunga pengembalian yang diinginkan di asumsikan sebesar 15 % berasal dari besar nya MARR yang perhitungan sebagai berikut. MARR = suku bunga + Resiko Inflansi + resiko dari luar MARR = 4 %+7%+ 4% = 15 %. Rumus PV = Net Benefit × DF NPV =  = Maka didapat perhitungan nilai NPV adalah sebesar Rp. Karena Rp. > 0 maka dapat dikatakan usaha ternak ayam petelur layak secara finansial untuk dilaksanakan. Analisis Internal Rate Return IRR Tingkat diskonto yang dikenal sebagai IRR menghasilkan NPV = 0. Ibrahim 2003 menyatakan bahwa rumus berikut digunakan untuk menghitung IRR IRR = I1 +  × i1i2 IRR = 0,15 +  × 0,250,15 IRR =  × 0,1 = 0,2535× 100% = 25,35% Hasil perhitungan nilai IRR adalah sebesar 25,35%. Dimana 25,35% lebih besar dari pada tingkat suku bunga bank yang digunakan yaitu 15 % sehingga dapat disimpulkan bahwa usaha ternak ayam petelur layak secara finansial untuk dilaksanakan. Net Benefit and Cost Ratio Net B/C Ratio Net B/C ratio merupakan perbandingan antara jumlah PV net benefit positif dengan jumlah PV net benefit negatif. 2502-5597; e-ISSN 2598-6325 Doi Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia Volume 7 Nomor 2 Oktober 2022 Nilai Net B/C ratiomenunjukkan besarnya benefit yang diperoleh dari cost yang dikeluarkan. Rumus perhitungan B/C Ratio Simanungkalit, Rutkaya 2008 Rumus Net B/C =  Net B/C = = 1,55 Pada penelitian di Lidani Farm didapatkan bahwa NPV positif/ NPV negatif = 1,55. Hal tersebut menunjukkan usaha peternakan Lidani Farm dikatakan feasible untung. Pay Back Period PBP Payback periode adalah waktu minimum untuk mengembalikan investasi awal dalam bentuk aliran kas yang didasarkan atas total penerimaan dikurangi semua biaya Erlina, 2006. Untuk menentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk upaya memulihkan semua biaya investasi, analisis PBP harus dilakukan. Rumus ini digunakan untuk menentukan PBP sebagai berikut Rumus PBP = × 3 bulan =  x 3 bulan = x 3bulan = 0,267 bulan Maka Pay Back Period PBP 3 bulan produksi adalah 0,267 bulan. Berdasarkan perhitungan diatas PBP di peroleh lebih kecil dari umur investasi maka usaha Lidani Farm tergolong layak. Analisis Break Even Point BEP Break Even Point adalah suatu keadaan dimana dalam operasi perusahaan, perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak menderita rugi Munawir, 2002. Ada 2 jenis BEP harga dan BEP produksi. Berdasarkan biaya total, usaha peternakan ayam petelur dengan skala ekor fase layer dan ekor fase grower dalam penelitian selama 3 bulan mengalami titik impas. Rumus BEPharga =󰇛󰇜󰇛󰇜  = Harga telur Rp. sekitar 16 butir, jadi = rupiah/butir. Yang berarti bahwa usaha peternakan Lidani Farm dalam menjual telur masih diatas BEP harga. Rumus BEPproduksi =󰇛󰇜󰇛󰇜 =   = 479,58 kg Produksi telur dalam sehari mengasilkan sekitar 500 kg. Yang berarti bahwa usaha peternakan Lidani Farm dalam menghasilkan telur masih di atas BEP produksi. Kesimpulan Lokasi peternakan ayam petelur di Lidani Farm dikatakan layak menjadi lokasi pengembangan peternakan ayam petelur berdasarkan aspek teknis. Meskipun dekat dengan pemukiman, Lidani Farm mampu berhasil menangani masalah lingkungan tanpa berdampak negatif pada daerah tersebut. Dari segi aspek finansial peternakan ayam petelur Lidani Farm dikatakan layak dengan nilai R/C 1,09>1 menunjukkan bahwa usaha tersebut layak, NPV 46,395,625>0 menunjukkan bahwa usaha tersebut layak, 25,35%> SOCC menunjukkan bahwa usaha layak, Net B/C 1,55 > 1 berarti usaha tersebut layak, BEP harga dan BEP produksi 479,58 kg berarti usaha tersebut layak, PBP 0,267 bulan kurang dari usia investasi, maka usaha tersebut layak. Daftar Pustaka Sumartini. 2004. Kemitraan Agribisnis SertaPengaruhnya Terhadap Pernadapatan UsahaTernak Ayam Ras Pedaging Studi Pada Kemitraan Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging di Kabupaten Bandung. Budi Rahayu, dkk. 2017. Kelayakan Usaha Peternakan Ayam Ras Petelur, 34-58. Hartono, B. 2014. Analisis Finansial Usaha Peternakan Ayam petelur di Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan. 1-7. Himawati, D. 2006. Analisis Resiko Finansial Usaha Peternakan Ayam Pedaging pada Peternakan Ayam Pedaging pada Peternakan Plasma Kemitraan KUD “ Sari Bumi” di Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang. Fakultas Peternakan. Universitas Brawijaya. Malang. Ibrahim, Y. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Rineka Cipta. Ken Suratiyah. 2006. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Depok. Munawir. S. 2002. Akuntansi Keuangan dan Manajemen. Edisi Revisi. Penerbit BPFE Yogyakarta. 2502-5597; e-ISSN 2598-6325 Doi Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia Volume 7 Nomor 2 Oktober 2022 Rasyaf, M. 2007. Beternak Ayam Broiler. Jakarta Penebar Swadaya. Rita, Yunus. 2009. Analisis Efisiensi Usaha Peternakan Ayam Ras Pedaging Pola Kemitraan dan Mandiri di Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah. Semarang Magister Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan. Sunarjono, 2000. Teori Ekonomi Produksi. Raja Grafindo Persada, Jakarta Yunus. 2009. Analisis Efisiensi Usaha Peternakan Ayam Ras Pedaging Pola Kemitraan dan Mandiri di Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah. Program Pascasarjana Universitas Dipenegoro. Semarang. Purwadi PurwadiRia HarmayaniYuni MarianiNi Made Andry KartikaLaying hens are one of the poultry commodities that have an important role as egg producers in supporting the availability of cheap and easy to obtain animal protein. Provincial government NTB has determined that one of six strategic programs in the vision and mission of the 2019-2023 Regional Medium Term Development Plan RPJMD is animal husbandry and processing industries DisKop NTB, 2022, including laying hens. This study aims to determine the amount of business income and the efficiency of the laying hen farming business which was carried out in Barabali Village, Batukliang District, Central Lombok Regency from August to October 2022. The method used in this research is a survey method and interviews with laying hen breeders who have chicken farms with a capacity of 500-1,000 heads. The types of data used are primary data and secondary data. The data analysis used is business income analysis by using the formula π = TR – TC or income π is obtained from the difference in total revenue/acceptance TR and total cost/variable costs, while business efficiency is calculated using the formula RC Ratio = PK Gross Income divided by TBP Total Cost of Production. The results showed that the average income of laying hens in Barabali Village was Rp. 380,080,000,-. The efficiency level of laying hen farming business based on the R/C ratio is meaning that this business is feasible to develop. Laying chicken farms in rural areas should increase production by increasing capacity because they still have vacant land and utilize chicken manure waste and used feed sacks as additional income to increase business RasyafRasyaf, M. 2007. Beternak Ayam Broiler. Jakarta Penebar Efisiensi Usaha Peternakan Ayam Ras Pedaging PolaYunus RitaRita, Yunus. 2009. Analisis Efisiensi Usaha Peternakan Ayam Ras Pedaging Pola Kemitraan dan Mandiri di Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah. Semarang Magister Ilmu Ekonomi dan Studi Efisiensi Usaha Peternakan Ayam Ras Pedaging Pola Kemitraan dan Mandiri diSunarjonoSunarjono, 2000. Teori Ekonomi Produksi. Raja Grafindo Persada, Jakarta Yunus. 2009. Analisis Efisiensi Usaha Peternakan Ayam Ras Pedaging Pola Kemitraan dan Mandiri di Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah. Program Pascasarjana Universitas Dipenegoro. Semarang.
HargaAnjlok, Peternak Ayam Petelur di Karangasem Menjerit

MAGELANGEKSPRESCOM,JAKARTA - Peternak mengeluhkan harga telur ayam ras anjlok di bawah biaya pokok produksi di Pulau Jawa. Rendahnya serapan lantaran adanya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Ketua Umum Asosiasi Peternak Layer Nasional Musbar Mesdi mengatakan, minimnya serapan menyebabkan penumpukan stok di kandang. Harga telur di tingkat kadang dipatok Rp16.000

Beternakburung puyuh usaha modal kecil. Kata kunci ternak puyuh, cara beternak puyuh petelur untuk pemula, ternak puyuh petelur, cara beternak puyuh petelur, puyuh petelur, beternak puyuh, burung puyuh. Cara ternak kambing terbaik hasil excellent youtube. Can also 15, 2014 0852 6219 1982 (tsel), wa 0878 3868 0483 & bb 5c951317 menggunakan
ViewPETERNAKAN AYAM PETERNAKAN 20 at Lampung University. PETERNAKAN AYAM PETELUR A. MANAJEMEN PRODUKSI AYAM PETELUR CHAROEN POKPHAND GROUP - Awalnya untuk konsumsi saja - Merambah
GroupPeternak Ayam Pejantan dan Joper Lamongan - Home | Facebook. Pusat DOD Peking ¦ DOD Petelur Mojosari 2020: JUAL AYAM PEDAGING AYAM KAMPUNG ASLI. Jual DOC ayam pejantan di Banyuwangi di Kab. Banyuwangi, Jawa Timur | WA 0813 9005 6418 , Doc Ayam Pejantan Demak - Home | Facebook. YmD13Z.
  • p516jn51ul.pages.dev/498
  • p516jn51ul.pages.dev/20
  • p516jn51ul.pages.dev/239
  • p516jn51ul.pages.dev/283
  • p516jn51ul.pages.dev/135
  • p516jn51ul.pages.dev/488
  • p516jn51ul.pages.dev/214
  • p516jn51ul.pages.dev/140
  • group wa peternak ayam petelur