Syaikh Muhammad Yusuf Al-Kandahlawi lahir pada 25 Jumada I, 1335 H, sesuai dengan 20 Maret 1917 di Kandahla di India. Keluarganya terkenal dengan keilmuan dan kesetiaan total dalam perjuangan Islam. Ayahnya, Syaikh Muhammad Ilyas Al-Kandahlawi wafat 1943, memainkan peranan penting dalam gerakan pemurnian yang dipimpin oleh dua ulama, Ahmad bin Muhammad Irfan dan Muhammad Ismail, dan keduanya wafat sebagai syuhada. Gerakan pemurnian yang bertujuan untuk menghapus semua penyimpangan dari kepercayaan rakyat dan kembali kepada agama Islam yang murni. Beberapa ulama dalam keluarganya belajar di bawah Syaikh Abd al-Aziz bin Ahmad bin Abd al-Rahim Al-Dahlawi, seorang ulama yang sangat terkemuka dalam ilmu Hadits. Sesungguhnya keluarga beliau menghasilkan barisan panjang ulama-ulama terkenal dalam ilmu Hadis, Fiqh, dan ilmu Islam lainnya. Silsilah keturunan dari Garis Ayah Maulana Muhammad Yusuf anak dari Maulana Muhammad Ilyas anak dari Maulana Muhammad Ismail anak dari Syaikh Ghulam Hussein anak dari Hakim Karim Baksh anak dari Hakim Ghulam Mohiuddin anak dari Maulana Muhammad Sajid anak dari Maulana Muhammad Faiz anak dari Maulana Hakim Muhammad Syarif anak dari Maulana Hakim Muhammad Asyraf anak dari Syaikh Jamal Muhammad Syah anak dari Syaikh Nur Muhammad anak dari Syaikh Bahauddin Syah anak dari Maulana Syaikh Muhammad anak dari Syaikh Muhammad Fadhil anak dari Syaikh Qutb Syah. Silsilah keturunan dari Garis Ibu Ibunya anak dari Maulvi Rauful Hasan anak dari Maulana Zia-ul-Hasan anak dari Maulana Nurul Hasan anak dari Maulana Abul Hasan anak dari Mufti Ilahi Baksh anak dari Maulana Syaikhul Islam anak dari Hakim Qutbuddin anak dari Hakim Abdul Qadir anak dari Maulana Hakim Muhammad Syarif anak dari Maulana Hakim Muhammad Asyraf anak dari Syaikh Jamal Muhammad Syah anak dari Syaikh Nur Muhammad anak dari Syaikh Bahauddin Syah anak dari Maulana Syaikh Muhammad anak dari Syaikh Muhammad Fadhil anak dari Syaikh Qutb Syah. Garis silsilah keturunan ayah dan ibu dari keluarga Maulana Yusuf bertemu di Hakim Muhammad Syarif. Lalu garis silsilah keluarga keturunan mereka kembali ke Amirul Mukminin Hazrat Abu Bakar Siddiq RA. Kedua keluarga ini tinggal di desa Kandhala dan Jinhjana. Mereka terkenal dengan kereligiusan, keilmuan dan kesalehan. Navigasi pos
SyekhMaulana Syamsudin Memiliki Nama lengkap Sayyid Hasan Syamsudin bin Awwad Al Alawi.Beliau di lahirkan pada sekitar tahun 1700 M atau 1100 H, dari keluarga santri, pejuang, dan negarawan. Silsilah Keluarga Rasulullah SAW Keluarga yang ingin kita bahas pada artikel ini merupakan keluarga dari seorang manusia yang paling mulia, yang pernah menginjakkan kakinya di muka bumi, dialah Muhammad bin Abdullah, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Rasulullah memiliki garis nasab yang sangat mulia hingga kepada Nabi Ismail dan Nabi Ibrahim syariat Islam dan budaya bangsa Arab, bahwa garis nasab dilihat dari keluarga ayah. Sementara garis nasab dari keluarga ibu tidak terlalu diperhatikan. Orang-orang Arab memiliki budaya yang sangat kuat dalam menjaga garis keturunan, sehingga tetap dapat mengenali orangtua mereka meskipun telah berlalu beberapa untuk mengenali asal keluarga seseorang adalah dengan penggunaan penyebutan “bin” setelah nama orang tersebut hingga beberapa nama ke atas’.Kata bin’ digunakan untuk menyandarkan nama seorang anak laki-laki kepada ayahnya, kakeknya dan seterusnya, sebagai tanda ia merupakan keturunannya. Sementara binti’ biasa digunakan untuk anak perempuan kepada ayahnya. Untuk garis nasab, tidak ada penyandaran nama seorang anak, baik laki-laki maupun perempuan kepada ibunya, kecuali Nabi Isa alaihissalam atau anak yang lahir karena Keluarga Rasulullah Nama ayah baginda Nabi adalah Abdullah bin Abdul Muthallib. Abdullah merupakan anak laki-laki dari Abdul Muthallib. Abdul Muthallib merupakan putra dari Hasyim, oleh karenanya Rasulullah dikenal sebagai orang Quraisy dari Bani Hasyim. Bani Hasyim merupakan salah satu suku terhormat diantara masyarakat Arab pada masa itu. Mereka dikenal sebagai suku yang bertugas untuk menjaga Ka’ Hasyim wafat, kepemimpinan suku Quraisy diwariskan kepada putranya, Muthalib yang kemudian dilanjutkan oleh, kakek Rasulullah , Abdul Muthallib yang merupakan seorang pemimpin Quraisy yang sangat disegani. Abdul Muthallib memiliki sepuluh anak laki-laki dan enam anak wanita, dari sekitar tujuh orang anak laki-lakinya adalah Al Abbas, Hamzah, Abdullah, Abu Thalib yang memiliki nama asli Abdu Manaf, Zubair, Al Harits, Hajl, AL Muqawwim, Dhirar dan Abu Lahab yang bernama asli Abdu keenam anak perempuannya adalah Shafiyyah, Ummu Hakim Al Baidha’, Atikah, Umaimah, Arwa dan dari Al Abbas dan Dhirar adalah Nutailah binti Janab bin Kulaib. Ibu dari Hamzah, AL Muqawwim dan Hajl serta Shafiyyah adalah Halah binti Wuhaib bin Abdu Manat. Ibu dari Abdullah, ayah Rasulullah , Abu Thalib, Zubair dan semua bibi Rasulullah selain Shafiyyah adalah Fathimah binti Amr bin Aidz. Sementara ibu dari paman Nabi yang diabadikan dalam Al Qur’an, yakni Abu Lahab adalah Lubna binti Hajar bin Abdu paman Nabi yang masih hidup dimasa kerasulan, dua orang diantaranya memeluk Islam dan berjuang bersama Nabi yakni Al Abbas dan Hamzah. Sementara dua orang lainnya tidak sampai memeluk Islam yakni Abu Thalib dan Abu Lahab. Abu Thalib dikenal sebagai paman yang merawat Nabi setelah Aminah dan Abdul Muthalib meninggal. Abu Thalib merupakan seseorang yang selalu melindungi Rasulullah dari gangguan suku-suku Quraisy yang mau menyakiti Abu Lahab adalah paman Nabi yang sangat keras menentang keluarganya yang selalu melindungi Nabi dan sangat membencinya. Sehingga Allah mengabadikan salah satu surat dalam Al Qur’an dengan namanya, yaitu surat Al Lahab. Disebutkan bahwa Allah menghinakannya pada saat kematian dengan penyakit bisul-bisul disekujur tubuhnya,sehingga selama 3 hari mayatnya terlantar tidak ada yang mau mendekati. Bahkan harus dimasukkan kedalam kubur dengan didorong menggunakan kayu yang panjang, kemudian setelah masuk dilempari dengan bebatuan hingga jasadnya Rasulullah adalah Aminah binti Wahb bin Abdu Manaf. Ibu dari Aminah, atau nenek Rasulullah ﷺ adalah Barrah binti Abdul Uzza bin Utsman. Dari jalur ibupun Rasulullah memiliki garis nasab yang sama baiknya, sehingga dikatakan bahwa Rasulullah ﷺ merupakan anak cucu Adam yang paling mulia keturunan dan nasabnya baik dari garis ayah dan ibunya.