Perhatikancuplikan puisi Amal Hamzah yang berjudul "Laut" berikut ini! Berdiri aku di tepi pantai. Memandang lepas ke tengah laut. Ombak pulang, memecah berderai. Keribaan pasir rindu berpaut. Cuplikan puisi di atas melukiskan . Keadaan si Aku yang memandangi pantai. Keadaan ombak yang memecah pantai. Keindahan laut dengan ombaknya yang Puisi rindu – Rindu barangkali adalah satu kata yang sangat sering kita dengar di kehidupan sehari-hari, selain cinta. Kita pun dapat merasakan rindu pada banyak hal. Ketika rindu sudah amat menyesakkan hati, puisi bisa menjadi salah satu jawaban. Berikut ada kumpulan puisi rindu untuk kalian nikmati, semoga dapat mewakili kerinduan yang tengah dirasakan. ContentsKumpulan Puisi RinduSebuah Bangku di Jalan PulangTanpa Rangkulan TanganSebuah Gelas yang KosongSepasang Sepatu LusuhHujan Kemarin SorePertengkaran TerakhirMengenai Tawa yang HilangBuket Bunga Hari PernikahanSatu Taman di Masa KecilPelukan DoaNasi AkingDongeng Penghujung HatiKembali PulangPelangi ImpianTeduh PepohonanBola Mata PalsuBingkai PiguraUntuk Satu NamaMenuju SenjaRindu, Masihkah Pantas?Rinduku di Ujung SepiKepergianmuKekasihTak Ingat Tak TahuKerinduanRindu KenanganRindukuRindu TerbesarkuSebuah RenunganSecangkir Kopi Dan Sebatang RokokRatapan Kumpulan Puisi Rindu Sebuah Bangku di Jalan Pulang ***** Tak berbeda sebelum kita saling mengenal Melewati tiap jejak langkah yang terhapus masa Usang kenanganlah yang membawa pergi sejauh mata memandang Keluar dari cangkang perlindungan menuju indahnya pelangi melawan semua pemikiran yang mengaku dewasa Berdemonstrasi melawan suara yang mengoyak ***** “belum saatnya” bukan pertumpahan darah yang kita amini Sesekali hanya genangan air mata, dan erangan tanpa luka Entah apa yang membawamu pergi Bersama guguran daun mahoni di akhir bulan Juni Tak bisa ku teruskan langkah kembali Di bangku kosong, hujan daun jati menyadarkanku Langkah menjadi semakin berat tanpa kehadiranmu ***** Tanpa Rangkulan Tangan ***** Mengapa mereka meributkan terik? Keluhkan hujan yang menyerbu ketika bumi diam? Kepada siapa pula mereka tak berhenti mengumpat? Tentang macet mengular sepanjang jalan ***** Untuk apa mereka menghirup pekat polusi? Dunia masih indah walau matahari bersemanggat hingga kita berkeringat Senyum tak luntur kala deras hujan coba menghapus ***** Rangkulan tangan yang memeluk pinggangku seolah-olah menjadi amunisi Buatku percaya. Dunia tetap indah meski seribu keburukan coba merusak Apa kau dengar? Kulafalkan kalimat itu jutaan kali. Dunia tetap indah dengan seribu keburukan ***** Seolah petir yang menyusup dalam hujan Aku tak memikirkan sebuah celah yang meruntuhkan kokoh pendirianku Ya… sekarang aku tahu Seribu keburukan menjadi lebih membahagiakan dengan tangan yang kau pelukan ***** Sebuah Gelas yang Kosong ***** Dua sendok kopi dalam titik didih yang panas Aroma lilin menyamarkan asap tungku dengan perapian Tak bosan aku memandang garis muka yang membekas dan kurindu ***** Seperti liar mereka mencurinya yang telah meluluhkan hati ini Seperti pasrah mereka berusaha merengguk ayu wajah telur angsa Usaha yang selalu gagal dan kau akan selalu indah ***** Aku tidak bosan mengenang … Sebagai bentuk kasih yang bisa kudedikasikan sekarang Bahkan untuk penghianatan semesta mencuri andromeda ***** Nafasku adalah kerinduan …. Detak jantungku kian kencang menggedor dada Gelas yang kosong, lubang kugali untuk bertemu lagi dengan gadisku ***** Sepasang Sepatu Lusuh puisi rindu ***** Gesekan angin yang menghembuskan rindu kian cepat Sebuah potongan aroma dusta telah ku kubur jauh ke inti bumi tanpa lelah Aku menyerahkan diri pada waktu Erat temali diantara sela jari-jari adalah penawarnya Tak perlu kau berusaha payah membuatku mengaku ***** Setiap waktu detak jantungku akan menuliskan kata rindu Kepada dia yang telah direnggut pergi Kepada dia yang menemani sepatu lusuhku berlari Menebar benih kasih dan rasa sakit Aku menua bersama mimpi yang telah mati ***** Hujan Kemarin Sore ***** Aroma hujan membuat bau lain kian nestapa Perlakuanku tetap sama kepada hujan yang selalu ku anggap istimewa Semua rongga terbuka menampung aroma hujan lebih lama dalam dada ***** Kepada hujan aku berpesan Bawalah rinduku hanyut untuk dipungut kembali Seperti hujan yang menguatkan Aku akan tegar Kunci yang kau bawa akan mengunci hati gelisah ini ***** Rumput basah dalam kedamaian Membebaskan hatiku melangkah jauh Menembus tanah yang engkau pijak ***** Pertengkaran Terakhir ***** Jika kalian menanyakan padaku, kapan waktunya? Ketika meja operasi terlihat terang dengan para petugas yang kewalahan Lima kali lebaran, ribuan orang memenuhi dan membawa kesakitan Ribuan kisah kemenangan diserukan, bersama tetes peluh dari seragam tak tersentuh ***** Dengung kekalahan bagai mitos janggal dan jarang dikenal telinga Lima kali lebaran namun tetap diriku tidak kuasa melupakan Tangis menyeruak menuntunku di dalam kesepian ***** Kauberikan aku bayi laki-laki sebagai kado “aku pamit” pada kalian yang juga kalah …. aku memborong rindu itu ***** Suara makin tinggi sambil emosi tanda permusuhan tanpa akhir Cicit tikus menyeruak dalam nasi basi Suatu bantalan jalan sama sekali tidak empuk memeluk Dari balik kemudi kuserahkan, jiwaku, menggantikan dirimu yang sudah berjuang ***** Mengenai Tawa yang Hilang ***** Kalau tiada penerapan kata abadi untuk cerita yang tepat, maka hendak kupinjam sesaat buat melengkapi penggalan cerita kita tergores dalam perjalanan tak berjeda, gema tawa memekakkan penjuru dunia Air mata buaya kuanggap cocok untuk pertikaian yang hilang sekedip mata Apa yang kita perebutkan … kalau bisa dibagi dua Kau terlihat kekanakan, barangkali aku juga Tinggi kita barangkali tidak lebih dari sepertiga orang dewasa Namun orang dewasa mana yang bersenang-senang layaknya kita? ***** Apapun, dedaunan kering, tanah basah, cacing dan ulat bulu tampak lucu memecahkan tawa, merangkai mimpi, menguatkan, lalu melupakan Akhir dari cerita yang wajib ku akui takkan pernah ada mendewasa lupakanmu, agar tetap ramaikan bumi denganku ***** Buket Bunga Hari Pernikahan ***** Alunan melodi merdu, membelai lembut pasrahnya gendang telingaku Waktu itu tidak kudengar apapun yang lebih mempesona Waktu seolah-olah terhenti dan bumi berhenti berotasi ***** buaian cinta mengantarkan damai di antara jajaran kaki kayu tidak sekadar tentang suaranya, namun apa yang ia bawa keluar ke singgasana Seorang ratu kelak membuat kami patuh ***** Berada dalam istana nyata usai kita mimpikan puluhan tahun Kebahagiaanku pelan-pelan tergoncang Pupus dan berai umpama manik-manik yang tumpah Seikat mawar tak berduri merobek hati dalam satu sayatan Tenang, pangeran nanti memboyongmu menuju istana yang lebih indah ***** Satu Taman di Masa Kecil ***** Aster selalu berbunga, mekar bersama anggrek yang masih menjadi penguasa berjajar membentuk motif lurik yang mirip dengan selimut di kamar Satu-satunya tempat yang menjauhkan hari-hari kebersamaan kita Kau tentu paham, betapa seru mengumpet di bawah rak bambu menemukan lokasi sembunyi buat berbagi sepotong roti bisikkan kalimat rahasia tentang alam raya yang kita lamunkan Ah … pasti tak demikian, Kita cuma bocah empat tahun yang bermain di markas pinjaman berbungkus tembok bening, orang dewasa menyebutnya rumah kaca ***** Pelukan Doa ***** Di bumi yang ku injak, jauh kutinggalkan tahta putra mahkota menanggalkan baju kebesaran, dan mengenakan pakaian yang mirip rakyat jelata Tanpa gelar, tak ada penghormatan serta tanpa sesuatu spesial aku berjalan menuju bumi jauh seperti yang kau kabarkan Bersama dengan pemintal mimpi Penenun asa dan penyair keelokan masa yang akan datang ***** Keraguan mengawasi buat mampu bertahan di tanah asing pada ikatan lontar waktu yang lama wajib kulewati tanpa pengawalan Tanpa senjata, kau selalu kabur tiap dekat Tanpa perisai kau biarkan aku pergi ***** Katamu, kemenangan yang nanti dibawa pulang berupa kemandirian Katamu, kebaikan yang membuat tahta tak goyah adalah iman Dan katamu, tanpa persiapan lima dekade lalu kalian tetap sama Katamu, pelukan doa yang kau panjatkan selalu bersamaku ***** Nasi Aking ***** Tanpa gelontoran minum, ia tetap gigih mengganjal kerongkongan Sebabkan tersedak tanpa rasa enak yang dipuji sensor-sensor rasa Memicu mual dan membuka jalan keluar, kalah dari yang sudah tertelan ***** Kulit tanpa tabir surya, seolah ia paling berani menantang terik matahari jam 12 Sesejuk apapun, semilir angin tidak akan mampu menghapuskan panas yang ia berikan sebagai upaya balas dendam Sungai seolah dipaksa kering, menemani hasil panen yang semakin memprihatinkan Anyaman bambu seolah menjadi hasil karya terbaik yang selalu ada di seluruh penjuru Menutup kepala, menjadi alas duduk dan membungkus cinta dari istri dalam sebuah hidangan istimewa ***** Dongeng Penghujung Hati ***** Waktu yang merenggut kenangan paling banyak Menyisakan sedikit untuk ku pakai lagi dengan memenuhi segala tempat tentang masa-masa itu ***** Surau sudah tidak punya kawan berbagi sepi Bergandengan kami melewati pematang amat becek saat musim hujan tiba Rumah cuma membiarkan satu lampu yang berpijar Televisi hitam putih terlatih membisu menjadi saksi ***** Dua puluh lima perca cerita terus berepetisi berputar ibarat bianglala yang selalu memancing tawa ria Anggukan paham, dan gerak lisan panjatkan doa ***** Aku bersila menyimak kisah ribuan tahun silam dibangkitkan seolah-olah tengah duduk bersama Dua puluh lima nama, aku paham seperti lagu Dia Adam adalah nama pertama usai shalat isya tuntas surau lakukan ***** Kembali Pulang Kembali Pulang ***** Sirnalah sudah sebuah kilasan mimpi Tergerus oleh waktu dan tak bisa kulawan Terlalu lemah untuk kami yang tak memiliki emas penyimpan petaka Mereka berdalih atas berkeadilan, sama rasa sama rata ***** Hari ini ia kembali pulang, setelah mengembara membuktikan sebuah keyakinan Bumi yang adil, bumi yang penyayang 212 bangsal tempat ia berdikari, menahan pedih tanpa dolar penglaris keras kepala, kepala batu dengan jeruji besi melingkar ***** Aku mengingatkan ketika suaraku tak lagi merdu dan lantang Kebaikan yang kau anggap sumber kehidupan akan membunuh dirimu Rasa welas tidak ada untuk kita yang tidak memiliki sepanci beras ***** 212 yang tertulis di mana pun akan tetap menyakitkan Mengingatkan pada suara lemah penebar benih kebaikan Kita yang tidak menanam tidak akan perah mencicipi buahnya, katamu ***** Pelangi Impian Pelangi Impian ***** Terbang sendiri terayun hempasan di langit nan terik Peluh bahkan sudah seperti hujan yang turun di bulan Desember Tertoreh jarak hanya sejengkal menuju rasa sakit itu Seperti tak kuat, aku meratap berharap kepada pintu langit nan luas Memimpikan setitik hujan akan turun Memohon demi redupnya matahari yang begitu kejam Terus angin membawa aku jauh, berpindah ke sana ke mari Menemui banyak gulungan kapas putih yang bertebaran Terlihat dunia begitu indah dan hanya aku yang tidak merasakan keindahannya Terdengar jerit tawa dan aku tak lagi mampu mengucap sepatah katapun Padamu yang Esa tunggal harapan kupasrahkan segalanya Harta satu yang ku simpan dari panggangan terik yang kian menyengat Kepadamu aku guratkan Sekiranya gerimis akan membuat langit nampak indah Menumbuhkan gersangnya ladang impian yang telah ditinggal begitu saja ***** Dalam sakit aku bisa merasakan indahnya pelangi Seperti ia datang kembali mengetuk pintu hati yang goyah Melengkung indah membuat iri matahari Aku sentuh jemari itu, untuk selamanya kembali menyatu ***** Teduh Pepohonan ***** Percik, acak, tercerai Aku, kita, semua menghilang Terik, teduh, dan terbakar Savana menghilang tergantikan oleh gersangnya pandangan Sebuah kata dusta membabat pohon-pohon nan rindang Melukai tangan kecil, menyuarakan “inilah rumah kita” Aku, kamu tak kan menjadi kami Tergerus… hilang…. mereka menang ***** Bila kemarin tanganku selalu kau gandeng dengan eratnya Menuntun menuju kepastian tujuan yang kian dekat bila terik kau jadikan letupan semangat dan hujan kau bilang penumbuh mimpi ***** lalu, aku sendiri linglung mencari sisa kekejaman mencari kilatan pada ujung tombak darah mengalir, hangat kurasakan aku mengandeng kau janji tak akan pernah pergi. Lupakah? katamu jemari kita tercipta untuk bersatu lupakah? Biarkanlah potongan tangan itu hilang dimakan kejam ***** Aku lebih baik tidak memilikinya lagi Kutinggalkan ujung tombak sebagai kawan Ia yang memisahkan aku dari sisa kenangan yang indah Diriku mengubur rindu, bersama satu yang selalu kau peluk erat Perlukah aku cabut hati dan ikut menguburnya? ***** Bola Mata Palsu Bola Mata Palsu ***** Aku mendapatkan kekuatan itu, dari sepasang bola mata nan jernih Tak pernah terpejam, dijaga oleh kembar lingkar hitam yang memukau Menularkan semangat, menggali bohlam lampu menyala yang dibisikkan oleh bumi Gesitnya kau bergerak, mengalahkan cepat lebah menghampiri bunga nan manis ***** Kerinduan menjadi pudar, jarak kita kian melebar Meleburkan batas aku dan kamu melalui sepasang mata yang bercahaya Masuk ke dalamnya adalah Nirwana dengan banyak kedamaian yang tak pernah kau ucapkan Kekal, hanya potongan doa, aku ingin di dalam sana selamanya denganmu ***** Pertempuran yang tak lagi kau menangkan Itu sekali dalam masa yang lama Aku bukan juri, tapi aku bagaikan potongan tanganmu yang terasa sakit pula Riuh tepuk tangan menjadi isakan tangis bersahutan ***** Bola mata itu kian pudar…. Menutup pintu surga tempat aku masuk ke dalam sana Tak lagi bercahaya kau ku tangkap dalam karangan doa Berukir tanda dengan abjad yang ditulis aksara indah Di sana kau terbaring untuk selamanya ***** Bingkai Pigura ***** Dalam dinding yang rapuh, kenangan kuat masih tetap tergantung Menyadarkan kebersamaan meski jarak bersikukuh tak sudi menyatukan Siapa sangka kotak yang tergantung itu menampung kenangan yang begitu indahnya Bersinarnya dua jari diantara selusin orang berjejer mendiam ***** Kami yang terikat oleh cincin yang melekat pada jari manis Lalu hujan berkah menuruni kami , membasahi setiap pori dan mengisinya dengan kemujuran Menumbuhkan benih cinta, mengubah aku dan kamu menjadi banyak ***** Beberapa orang menggunakan nama belakangku, dia perempuan Dan beberapa menggunakan namamu, dia pejantan Ribut rumah ini oleh tangisan, pernah sesekali Kacau rumah ini oleh mereka yang tak mau terdiam, pernah jua ***** Kepada siang dan malam kita menggantungkan harapan bersama Mereka menyampaikan doa tinggi hingga mengetuk pintu langit Sekali lagi hujan berkah selalu membasahi kita yang bercinta ***** Mengharuskan kita penuh dengan tawa, mereka kita tidak menangis lagi Perlahan kita hanya menjadi aku … Waktu berjalan perlahan, kita menyisakan aku ***** Untuk Satu Nama ****** Aku mengukir sendiri namamu dengan huruf kapital tebal Menggoreskan tinta abadi dengan tekanan teramat dalam Berharap kau adalah satu-satunya pemilik kenanganku tentang berdua Jatuh cinta padamu di setiap detik kebersamaan ****** Aku suka saat kau menari diantara tetesan hujan Basah membuat tubuhmu berbunga Aku suka kau bicara Merdu mengalahkan kicauan alam Bahkan kau terdiam, aku jatuh cinta Kedamaian menghipnotis di setiap tatapan ****** Tidak ada bosan aku melihat kau bermain dengan angin Hempasan itu menyebarkan aroma tubuh yang wangi menenangkan Duduk meratap, kusediakan dua cangkir Mencicipi keduanya solah kau ikut menengguk ****** Lihatlah, Satu nama abadi dalam hatiku Tertulis jelas tidak akan pernah hilang Untuk sebuah nama aku menunggu Hanya satu cinta bersamamu yang aku mau ****** ***** Katanya, perjumpaan baru bermakna usai tiba perpisahan Katanya, arti memiliki akan dimengerti jika sudah kehilangan ***** Aku tidak pernah mengerti mengapa kalimat tersebut terasa familiar Yang aku pahami Selamanya Aku milikmu dan kau milikku Perpisahan hanyalah ilusi Kehilangan adalah sebuah khayal ***** Menuju senja Tali itu kau lepas penuh emosi Kaupatahkan jariku yang menjaga ikatan kita Banjir darah dan tangis kau anggap tanda merdeka Rasa rindu hari kemarin masih menghantuiku Tak peduli sekeras apa kucari jalur pelarian Sesampainya di sana kau sambut aku dengan tawa meremehkan ***** Rindu, Masihkah Pantas? ***** Aku berjalan arogan ketika kau memohon berlari menjauh bahkan ketika kau mengiba Kubuang segalanya, aku enggan peduli Kupikir jelajah tanah seberang tentu lebih menarik ***** Aku menjumpai taman yang sangat indah Aku melewati istana yang terlampau mewah Ratapan tangis masih bisa kudengar hingga di sini Apa peduliku, segalanya berakhir sudah Tanah seberang, tempat idaman Gerbang istana membuka diri untukku, persilakan bertahta ***** Mimpi? Yang kualami bukan Saksikan! Memang elok kehidupan seberang Tak ada sesal kutinggalkan gubuk yang bagimu calon istana kita Reyot akan terus reyot Penuh sesal jika ingat pernah ku singgah berteduh di sana Biar kuputuskan jembatan penghubung ini Takkan mungkin pernah aku merindu berharap kembali ***** Sesal ternyata selalu mengakhiri Istana sekarang terasa menjemukan terlempar jauh dari tempat asalku ombak buas tak mengizinkanku berlayar ***** Rinduku di Ujung Sepi ***** Rintik gerimis yang meritmik Di suram angkasa senja kulelehkan rindu di ujung netra, menari gemulai ia di padang angan. ***** Gurat sosokmu yang manja, Menyerang di tiap sudut sunyi. kubisikkan namamu di dalam kenang lisanku yang berdoa. ***** Kasih, lihatlah … Lengkung tujuh warna lembut, hiasi langit setelah hujan reda. ibarat hampar selendang mayang, menuliskan arti kata rinduku. ***** Dan telah kucoba sampaikan jua, melalui hembus bayu yang menujumu. Kuharap ia akan antarkan, Semua tentang rinduku yang terbata-bata. ***** Kepergianmu ***** Kepergianmu hamburkan jutaan kenang Kepergianmu menarik setengah diriku Kepergianmu menjerat sukmaku ***** Kehilanganmu sudah sebabkan pilu membiru Cinta sucimu mengikat jiwa dan hati sampai tiada berhasrat diriku mencari sosok pengganti Hilangmu tinggikan sesal di laut sanubari ***** sekarang ditambah dengan rasa kehilanganmu Waktu seolah-olah membunuhku di rimba rindu Di kesepian hariku, kau sebarkan wangi cinta ke dalam diriku ***** Kekasih ***** Entah dari mana aku harus mengawali entah dari mana aku wajib mencari entah hakim mana yang patut kudatangi entah langit mana yang perlu kutengadahi ***** Kekasih rindu ini memang normal kombinasi dari ambisi dan ketidakmampuan diri terima keadaan kerinduan ini adalah perjuangan yang sudah selesai tapi masih riuh terniang,, ***** Kekasih dalamnya hati merupakan keabsurdan yang takkan sanggup ku ukur seperti koyak pedih di dalam kerinduanku sampai tak ada yang bisa kusanding, terlebih lagi waktu ***** Kekasih kalau masaku tamat dalam perbedaan,, aku takkan memilih surga dan takkan kuhiraukan pula neraka aku akan memilihmu untuk menebus jerat rindu ***** Kekasih lihat aku yang kian cacat dan lusuh lihat keadaanku sebagai bayaran yang takkan pernah tuntas tebusanku akan merindukanmu ***** Tak Ingat Tak Tahu puisi rindu ***** Rinduku senantiasa membawa namamu yang selalu debarkan jantungku kencang sukar kutahan naluri ini Selalu begini, tiap waktu namun, kamu tidak ingat dan tidak sadar ***** Dan lalu aku yang terjerembab di kubangan rasa Rasa menggebu sejak zaman dulu kala Dan kamu takkan pernah ingat dan takkan pernah sadar ***** Cinta dan harapan untukmu terukir begitu kuat di tulang rusukku, aliri pembuluh darahku menghantam keras sebabkan lebih cepatnya debar jantungku Sedikit saja, kamu tak tahu dan tak paham ***** Layaknya menghitung jumlah bintang di malam cerah Layaknya menghitung rintik hujan yang menyapa tanah Layaknya menghitung butiran pasir di pantai tak bernama hingga mati kamu takkan ingat atau tahu kalau di sini ada satu hati yang menanti, satu cinta yang membelenggu diri sendiri ***** Kerinduan ***** ketika surya bersinar lagi Ku melamun di dalam penjara suci Ku terkenang selamanya tentang engkau kupanggil seterusnya namamu ***** Kamu teramat dekat dengan hatiku Ku takkan pernah sanggup menghapusmu Teramat ingin kudapatkan kamu supaya bahagia rasa hatiku ***** Ku merindukan hadirmu Kamu mulai menjadi dekat denganku Kurasakan nyata keberadaanmu nan sangat menyentuh kalbu ***** Rindu Kenangan ***** seluruh kenangan kita bersama ketika kita warnai hari Aku dan kau saling bertutur tentang hidup ini ***** Terpaku diriku saat mengetahui semua Pada hari itu, kau pergi untuk selamanya tinggalkan segunung kenangan yang ingin ku ulang tinggalkan rindu yang akan terus kusimpan Kau pergi tanpa satu huruf pun meninggalkanku sendiri bersama kenangan ***** Kini kamu seterusnya hidup dalam kenanganku bersama semua kenangan yang telah kita lukis indah Walau pun aku tahu kau telah disana namun saya merindukanmu selamanya Merindukan memori di masa aku bersamamu ***** Rinduku ***** Dedaunan mulai rontok jiwa yang turut resah saat aku harus meninggalkanmu sungguh berat rasanya tuk melakukannya ***** Tuhan … Tolong jaga dia saat aku berlalu meninggalkannya ku bisa tetap selalu mencintainya ***** Cinta … perasaanku ini bisa menjadi kisah yang sangatlah indah yang dapat kudongengkan kepada anak cucuku ***** Rindu … barangkali cuma itu yang bisa dikatakan sebuah kata yang sarat arti biarlah rindu untukmu senantiasa kusimpan Jaga dirimu di sana … ***** Rindu Terbesarku ***** degup jantung di tengah rusukku, serasa lebih cepat ketimbang detik penunjuk waktu. segala perihal ku mengerti, aku tidak sepakat buat meninggalkan apapun ingatanku di sini ***** Walau tak sepenuhnya indah, namun di sinilah… kasihku melimpah. cinta pernah dan akan senantiasa mengalir. Di sini… ***** Dalam kenangan manis boneka mungilku, Dalam harum rindang taman bermainku, Dalam masing-masing saksi prosesku, Dalam kisah ceria tiap-tiap jenjang citaku, Dalam setumpuk manja adikku tercinta, Dalam tulusnya kasih para sahabatku, Dalam kado terindah para saudara yang selalu ada. ***** Tentu aku sukar ikhlas untuk terima itu, jika harus… membuang semua senyuman yang kukenal, aku mengerti, waktu tidak mampu kutahan, hanya untuk menghindari kalimat selamat tinggal, ***** Namun untuk segala yang sudah lalu, Di sinilah… pusat semua cintaku, di sinilah… sumber mata air kasih sayangku, di sinilah… senandung kekal hidupku. Di sinilah… nanti menjadi rindu terkuatku, ***** Esok hari, aku akan pamit, namun aku tidak berjanji, kaki bisa berfungsi, sebab banyak tapak jejakku di kota ini, nan senantiasa menghendaki terus dan terus kuhadapi. ***** Dan esok hari, jujur sangat tak mau kutunggu, karena akulah sang peri penjaga bagi adikku yang cantik dan jua satu-satunya, sebab dia adalah candaku yang apa adanya, tempat diriku berbagi kisah. Dan untuk nuansa yang baru, dia akan menjadi lambang rindu terbesarku. ***** Sebuah Renungan ***** Secuil bulan bergantung di langit fajar Simbol semesta telah mengganti hari Aku hanyut pada alunan daun ke ranting Yang sedang alirkan embun ***** Serupa hidup yang tidak bisa terbaca, Terkadang tangis memang menitik, namun dzikir harus terus terucap ***** Terima kasih Tuhan sudah mengirimkannya untukku sebab kenangan kami merupakan segelas penyemangat diri tuk memulai hari tanpa keinginan menyerah sebab hidup adalah tentang makna sepanjang jalannya dan pulang pada akhirnya ***** Secangkir Kopi Dan Sebatang Rokok ***** Apalah makna tangis yang tak berhenti padahal aku paham yang kau inginkan yakni kesabaranku Bermanfaatkah sesal yang kuratapi padahal aku tahu kau tanamkan keyakinan masa depan ***** Mengabaikan terik, memanggul beban Kau gendong aku ke puncak kegembiraan Tidak kau masalahkan badan beratku Peluh pun sungkan mengganggu semangatmu ***** Secangkir kopi dan sebatang rokok Katamu mereka sempurna dalam mencerahkan besok Kemudian, tetapkah kau pahami rinduku? Mengganjal di tenggorokan ***** Aku tidak peduli dengan keriputmu Sekarang cuma tangan rapuh Katamu kau tak bisa mendobrak pintu penghalang waktu Rambutmu sudah tidak lebat berkilau, aku paham Tulangmu pun melemah ***** Aku menghendaki ini semua, percayalah Tetaplah ada hingga kita pergi bersama, yang lenyap sudah semaikan tekad tuk senantiasa ada yang hangus, terangi hidup yang sebelumnya buta Untukmu yang sudah pergi Kusampaikan rindu menembus langit doa ***** Ratapan Ratapan – puisi rindu ***** Aku tumbuh, tanpa pamrih Kau beri anugerah Kau izinkan semesta aminkan setiap doa Perkataan tanpa asa jua Kau ubah jadi nyata ***** Kau izinkan langit turunkan hujan yang tak cuma membahas kedamaian Hutan membuka diri, izinkan sumber dayanya dimanfaatkan sarat cinta kau sadarkan murka yang tengah kulakukan ***** Sekarang, besok dan seterusnya kumohon Kau tegur aku halus Kepekaanku sudah musnah Tuhan, Kebaikan yang Kau curahkan membuatku menjadi lalai Akankah ampunan tetap Kau berikan padaku? Peluk aku dalam kasih supaya tidak tersesat kembali tertipu oleh kelamnya hati dan akal yang aku punyai Tersesat padahal petunjuk senantiasa Kau berikan ***** Baca Juga Pantun Romantis Demikianlah kumpulan puisi rindu. Ada rindu untuk hal yang jauh, ada juga untuk yang sudah pergi. Segala jenis rindu dapat dituangkan dalam puisi. Kalian pun dapat mencoba merangkainya sendiri. Gigigeligi dari seekor moluska mungil Patella vulgata yang merupakan seekor spesies siput laut ternyata termasuk salah satu material biologis dan Aubah. April 13, 2022. Sejarah Ilmu Farmasi dalam Peradaban Islam. April 13, 2022. Syair Rindu Sang Musafir. April 22, 2022. Mendidik Ego. Agustus 1, 2022. Load More. Majalah Mata Air menyuguhkan
Puisi Laut BiruPuisi Laut Biru ialah puisi yang bercerita tentang ombak di lautan atau di pinggir pantai. Beribu puisi dibuat dengan ide ombak, lautan, dan pantai. Ada yang bercerita keelokannya debur ombak, gelombang, atau sepoi-sepoi puisi tentang laut dan rindupantun tentang lautsajak keindahan pantai memukaupuisi pantai dan ombaksajak tentang lautpuisi tentang laut dan cintapuisi ombak di tepi pantaipuisi tempatBeberapa membuat puisi ombak yang makin cantik dengan matahari saat terbit. Begitu halnya matahari terbenam. Akan cantik saat tenggelam sambil didampingi ombak puisi ombak laut diasumsikan dengan cinta, kangen, bahkan juga dengan senja. Seperti contoh di bawah Laut Tentang Situasi LautLaut tiba-tiba bisingOmbak yang terbawa anginSampai ke samudera terlepasSedang di bibirnya,Kita menari-nariLaut sehamparan samudera gunungDari semua penjurBising ramai menariMenyongsong kehadiran gelombang ombakBadan yang bermandi kesahTidak menyajikan keelokanKarena sekarang sudah matiHadirlahBisingkan pantai iniDengan dendang cinta yang sorak senangPuisi Laut Siluet Senja Mentari sudah capekPerlahan-lahan mulai istirahatCakrawala jadi senjaTerlukis lukisan TuhanLangit memerasTampilkan atraksi camar camarTergesek napas alamangin yang lewatMemblelai nyiur daun kelapaPuisi Laut Cantik senjaHiasan permata sore hari memperbaikiMenunggu melayani kehadiran malamMemperlihatkan pada umur kitaSekarang kusadari,Tuhan,Kau Maha CantikDengan semua karya-Mu Contoh Puisi Laut BiruPuisi Laut IndonesiakuPerahu perahu terkayuh membawamu pergiSekarang sudah kembaliEntahlah ke mana maksudnyaAngin yang mendorongnyaKau tidak memahamiDuduk dan tenanglahOmbak yang selalu pergi pulangSepertikuYang berdiri di pantaiYangmenanti kehadiranKemungkinan ini teka teki Tuhan Sajak Tentang LautSyair LautOh lautBirumu menenangkankuBirumu membuatku takjubBirumu menganakemaskan matakuOh lautOmbak yang berkejar kejaranMencumbu bibir pantaiBermain bersama debur dan batuOh lautKau menghampar biruDi kaki saujana kau adaCantikmu menegur hangat warga negeriOh lautKau kayaIkan ikan mutiaraBerada di rahimmuKau kandungan di akar biruOh lautSaya ingin slalu melihatmuRasakan angin menjambah kulitkuMelihat biruSampai saya buta dan Tentang Laut Yang Birupuisi keelokan laut ialah kumpulan-kumpulan sajak dan syair yang memberinya arti dan menghargai dari keelokan laut. Karena laut ialah keelokan sebagai kepuasan alam yang dapat kita alami saat kita ada di pantai. Apa lagi untuk Indonesia yang mempunyai sumber daya laut dan pantai yang demikian melimpah. Memang ciptaan Tuhan yang ini benar-benar memesona hingga kita perlu melestarikannya sebagai wujud peninggalan kita pada anak cucu kita nanti. Puisi Laut Kemilau Sinar BiruBiru kusaksikan sepanjang mata merayapAngin dan dinginnya membelai kulitkuBerasa dingin dan tenang hati iniIngin rasanya ku tinggal di pantaiLaut kita kayaBiru bersinarTerkadang tidak bersahajaTetapi tentu tidak menyengajaSaya ingin terbangMelayang-layang bersama burung mengelilingi laut biruIngin rasanyaIngin angin laut menerbangkan sulitkuLaut terlihat demikian cantik di siniDi bawah pantai yang teduhDi sini ku dudukTidak cuman saya tetapi banyak jugaSemua untuk nikmati kreasi tuhan semestaKu pandang langitAtap di mana laut berlindung dan bergaduhSemuanya yang kusaksikan cuman safirMembawaku berlindung ke arah tempat teduhMeneruskan nikmati cantik Puisi Laut Birubagaimana Puisi Laut Biru di atas mudah-mudahan terkesan ya untuk pembaca skalian dan jgn lupa subs ya================================Cuman Beberapa Argumen Kenapa Lautan Memang MenakjubkanKadang kita terlampau terjerat dalam kehidupan dan tidak ambil cukup waktu untuk mengetahui begitu keutamaan laut untuk kita. Sempatkan diri sesaat untuk ingat apa yang sudah dilakukan laut dan kenapa kita harus perduli padanya. Kemungkinan Anda menyaksikan laut dan berpikiran, itu cuman air. Walau, itu lebih dari itu. Sudah pernahkah Anda stop untuk pikirkan begitu luas dan luasnya lautan itu?!Tetaplah membaca untuk pelajari banyak hal yang paling kece!Tiap detik napas yang Diambil datang dari laut. Lautan menyuplai lebih dari 1/2 oksigen di dunia! Oksigen datang dari fitoplankton yang disebut tumbuhan laut kecil. Mereka hidup dekat sama permukaan air dan memakai cahaya matahari dan karbon dioksida untuk membikin makanan. Produk sambilan dari tanaman kecil ini ialah oksigen yang membuat kita masih tetap hidup!Pegunungan paling besar dan ngarai paling dalam ada di bawah air. Pegunungan paling panjang ialah punggungan tengah laut. 90% dari pegunungan ini berada seutuhnya di bawah air. Ini menghampar lebih dari mil dan dibuat oleh lurus tektonik yang bergerak. Pegunungan terbagi dalam banyak gunung berapi. Wow!Kita tidak dapat lupakan jika laut bukan hanya memberikan kita oksigen untuk hidup tapi juga makanan. Banyak! Laut memberikan kita 200 MILIAR pon makanan laut tiap tahun. Sementara kami memperoleh banyak makanan dari tanah, kami makan banyak ikan dan kerang!Hal luar biasa yang lain tentang laut ialah kesempatan wisata. Kami suka bergembira di bawah cahaya matahari! Lautan berperan sebagai langkah untuk mendinginkan atau melompat-lompat di ombak. Kegiatan mengagumkan yang lain ialah berenang, berseluncur, dan berperahu. Memancing ialah hoby yang lain dipunyai beberapa orang yang tidak kemungkinan terjadi tanpa perairan kita yang laut yang luas, kita dapat menyaksikan begitu cantiknya itu. Laut nyaman yang kita saksikan dipenuhi oleh makhluk cantik didalamnya yang tidak dapat kita laut. Beberapa orang menyelam ke laut dan banyak pula yang dapat hidup di pinggir laut. Argumen kenapa laut penting ialah karena air memurnikan kotoran yang masuk ke dalamnya. Dan makhluk laut masih tetap dapat hidup di bawah walau airnya kotor. Terumbu karang yang sejauh ini jadi tempat persembunyian ikan dan tempat untuk bermain adalah fenomena di laut ada mutiara dan rumput laut yang berguna untuk umat manusia. Tetapi, mutiara telah lenyap karena sedikit mutiara di laut bahkan juga semenjak awalnya waktu. Di laut, makin beberapa orang kelihatan berkeliaran karena ingin menyaksikan keelokan di dibanggakan dan permukaan atasnya dapat kelihatan tidak atau kotor. Lautnya baik untuk berenang saat jernih. Ada banyak laut yang cantik dan jernih di penjuru dunia yang dipakai untuk penangkapan ikan komersil, banyak dan berenang. Satu saat, laut yang jernih dan cantik tidak kembali cantik bila disalahpergunakan. Berikut kenapa laut yang cantik harus dilestarikan dan jangan dikomersialkan karena benar-benar berbahaya.
olehsaiful hadi arofad Puisi alam - Imajinasi tentang tanah hijau, laut biru, dan langit senja otomatis membuat kita teringat pada alam. Ketenangan nuansa alam kerap membuat kita ingin berpuisi untuk mengabadikan momen. Sebaliknya, dengan membaca puisi tentangnya dapat membuat kita membayangkan lalu melepas rindu. Bagi para pejuang hubungan jarak jauh atau LDR Long Distance Relationship, jarak tentu menjadi ujian utama dalam sebuah hubungan. Adanya keterbatasan jarak akan menghalangi dua insan untuk saling bertemu, sehingga bisa memunculkan rasa rindu yang mendalam. Untuk itu, dibutuhkan komunikasi yang baik dan saling memahami satu sama lain, agar hubungan tetap bisa berjalan langgeng dalam waktu yang lama. Sebagai alternatif, para pasangan LDR biasanya sering menulis kata-kata puitis sebagai ungkapan kerinduan untuk pasangannya yang jauh di sana. Bagi kamu yang kini tengah menjalani hubungan jarak jauh, yuk intip kumpulan puisi rindu untuk orang terkasih berikut ini. Kumpulan Puisi untuk Pacar yang Sedang LDR 1. Puisi “Kelebat” – Adimas Immanuel Kita memang tidak bisa menyiasati pertemuan Usia bisa menggambar pelukan demi pelukan Tanpa bingung mempertegar lekuk bayangan Tiap hari segera padam dan kepastian melesat Memiuh-miuh nasib kita sepasang anak burung yang kedinginan mengenali bahaya Kita memang tak bisa mengekalkan perjumpaan Ingatan bisa menggambar kecupan demi kecupan 2. Puisi “Jangan Pernah Bunuh Rindu” – Norman Adi Satria Aku akan selalu mengenang momen-momen ketidakbersamaan kita yaitu ketika kita mencoba berjuang mengatasi jarak tanpa membunuh rindu Karena rindu pun punya sanak family yang bila satu di antaranya dibunuh akan hadir berjuta membalaskan kesumat menggempur kita hingga terkapar tak lagi dipuaskan bayang di balik layar 3. Puisi “Telepon Kaleng Susu” – Anonim Aku di sini, memegang ujung tali dan menelusuri Kau di sana, memegang ujung satunya dan mengawasi Regangkan! Usah berputar tak tentu kau akan terlibat dan kita memang saling melibat Rentangkan! Agar terdengar suara maka kita bisa saling berbicara 4. Puisi “Slide Kenangan” – Anonim Bukankah kubilang, aku selalu merindu? Pada harum tubuh, cerita lucu, dan renyah tawa suaramu Aku selalu menyimpan, potongan kecil semua kenangan untuk kuputar berulang-ulang hingga kau kembali datang 5. Puisi “Tanpa Kamu” - Anonim Tanpamu, hari-hariku terasa takkan pernah berakhir Tanpamu, malamku terasa sendiri Semuanya tampak begitu sepi Hanya denganmu, aku tahu aku baik-baik saja Momen bersamamu seolah membekukan waktu kita Ketika aku bersamamu, Aku merasa takkan ada apapun di dunia ini yang bisa memisahkan kita Aku merasa bahwa aku akan mencintaimu selamanya Tanpamu, tidak ada yang abadi 6. Puisi “Kau dan Jarak” – Norman Adi Satria Aku telah jadi penghambat di antara kau dan jarak Tetapi berikutnya kau berteriak dilarang rintangi jarak itu! diamkan beliau ada antara kita! Jarak itu juga semakin melebar semakin tidak terarah Bahkan juga sekarang kau sudah lebih jauh dari sekadar pergi 7. Puisi “Sepanjang Jarak” – Anonim Khayalan mengurai parasmu Dalam haru yang telanjur pilu Karena debur rindu terlalu beku Sepanjang kilometer Angin sapu bayangmu Makara butir abu yang tampak kelabu Karena hati terlalu angkuh Sepanjang kilometer Dalam desau yang di dengar parau, Aku menceracau Itulah beberapa kumpulan puisi cinta LDR yang bisa membantumu mengungkapkan perasaan rindu pada sang kekasih, jadi yang manakah puisi favoritmu? Jika kamu tertarik untuk menulis puisi cinta sendiri, dan masih membutuhkan beberapa referensi, kamu bisa gunakan buku Keterampilan Membaca Laut karya Ama Achmad. Buku ini akan membuatmu ikut terbawa suasana pada setiap tulisan yang digambarkan oleh penulis, ditambah dengan gaya penulisan yang ciamik, buku puisi ini mampu membuat pembaca ikut merasa nelangsa. Tidak hanya puisi tentang laut seperti yang ada pada judulnya, buku ini juga membahas hal-hal lain yang berkaitan dengan perasaan manusia, seperti kesepian, kecewa, rindu, serta cinta yang dibalut dengan harapan untuk bisa kembali hidup bersama orang tercinta. Tidak hanya rindu, pasangan yang tengah LDR biasanya juga sering dihinggapi perasaan galau yang sulit untuk diobati, sehingga banyak dari mereka yang kerap mengungkapkan kegalauannya melalui kutipan-kutipan singkat yang berbentuk seperti quotes. Sebagai referensi tambahan, kamu juga bisa gunakan buku Kita dalam Tumpukan Kata karya Sesakata, salah satu buku tipis yang bisa kamu baca dalam sekali duduk. Buku ini menyajikan beragam puisi dan kutipan bijak yang membahas soal cinta, kesepian, kehilangan, dan masih banyak lagi. Tak hanya sekadar membaca, penulis juga mengajakmu untuk ikut larut dalam setiap puisinya, dengan begitu kamu akan merasa kalau buku ini adalah teman berbagi cerita di tengah kegalauanmu saat merindukan si dia. Buat kamu yang tertarik, kedua buku ini bisa kamu dapatkan di Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya. Promo Diskon Kumpulanpuisi rindu atau puisi tentang rindu di bawah ini merupakan kata-kata yang dirangkai untuk mengungkapkan perasaan hati. Yuuk.. langsung baca saja, dan resapi keindahan kalimatnya. Bisa jadi, kamu menemukan puisi rindu singkat yang pas dengan suasana hatimu. Laut tak mau menanggung rindu, dan hanya aku yang tahu, pelukanmu sanggup
Ilustrasi Puisi tentang Laut. Foto Unsplash/Joseph Puisi tentang Laut Ilustrasi Puisi tentang Laut. Foto Unsplash/Cristian Palmer Bebas kerajaanTeluk perlahan melebar ke lautMenaklukkan tanjungnya yang agung, mengacak-acak pantainyaMendiamkan pemecahnya menjadi kilau sunyiDan menyerahkan dirinya seutuhnya untuk selama-lamanyaKepada mimpi samudera yang tak dapat dikomunikasikanSiapa yang mengikuti? Apa penerbangan bersayap jauh jiwaMenolak gelombang menari dekatDan set dan beraniMengalahkan keluar dan keluar di luar kendali jinakKe dalam sapuan umur panjangCakrawala yang redup dan menakutkan di kedalaman?tidak melihat ke belakangDi pondok yang memudar dan kayu yang ramahHal-hal yang hangat dan cerah dan dipahami dengan penuh kasihHati sangat baik. Melemparkan diri kamu ke dalam kelupaanMenjadi sangat tuli, menjadi sangat butaDan tekan, tekan, tekanMelalui pemborosan udara yang keras dan tak terinjakMencari apa yang ada di sanaMilikmu untuk tidak mengatakanApa yang akan kamu temui di jalan misterius ini,Petir merah menerjang malam iblisLaut halus yang tertawa ke dalam cahayaMulut monster yang menganga menunggu muram Atau hanya limbah tandus dari semprotan ejekan menolak siapa yang masih mereka undangPulau-pulau manis dilingkari dan redupJuga tidak berani kamu rasakanDi sini, di hiruk-pikuk yang tak terbatasbahwa kamu kurang dari ituMeskipun tujuan goyah dan meskipun semangat berputarDengan luasnya air dan ketakutan akanketiadaan, dan meskipun jiwamu matiDan semua mati di atasmu dan di bawahDan dalam kehampaan yang dipenuhi kabut ke mana kau pergiMasih harus kamu tak terkalahkan, tenangMasih harus kamu bangga tahukamu hanya melintasi demesne kamu sendiriDan haruskah kita mencari selamanya melalui udara?Haruskah kita selamanya menanggungbeban kesepian yang mengerikan ini, ataukembali ke teluk sederhana yang kita dambakanKembali ke kenyamanan pondok yang indah?Ya, rekan, ya?Siapa pun yang mengambil jalan iniDalam bahaya rasa malu yang panas dan murka yang dicap Tidak boleh berbalik, Di atas jalur yang samar, tak berujung, mulia, Apa pun yang dimiliki yang pernah merasakan sapuan laut, tidak akan pernah lagi berani mengenal batas-batas pantaiTapi tekan, tekan, tekanLautan, lebih kuat dari daratanSengaja, bergejolak, dan liarMaukah kamu mencintai seorang anak kecilDan mencium tangannya?Lautan, saat aku bermain denganmuDeburan ombak yang indah lembut dan biruTapi pelaut yang telah berlayarmemberitahumu jangan selalu bermainJauh kamu melemparkan kapal-kapal besar yang besarSama seperti serpihan kayu kecilKatakan padaku, karena aku ingin tahuMengapa kamu bertindak begitu?Lautan lebih kuat dari daratanSepele, riuh, dan liarMaukah kamu mencintai seorang anak kecilDan mencium tangannya?Angin laut yang tak lekang oleh waktuangin laut malamkamu datang bukan untuk siapa-siapa;jika seseorang harus bangundia harus siapbagaimana untuk bertahan hidup kamuAngin laut yang tak lekang oleh waktubahwa selama ribuan tahun memilikibatu kuno yang ditiupkamu adalah ruang paling murnidatang dari jauh…Oh, betapa berbuahnyapohon ara merasakan kedatanganmutinggi di bawah sinar bulanLaut tenang malam iniAir pasang penuh, bulan terhampar indahDi atas selat; - di pantai Prancis cahayaBersinar dan hilang; tebing-tebing Inggris berdiriBerkilauan dan luas, di teluk yang tenangDatanglah ke jendela, manisnya udara malamHanya, dari garis panjang semprotanDi mana laut bertemu dengan tanah yang pucat pasiDengar! kamu mendengar raungankerikil-kerikil yang ditarik ombak, dan dilemparSaat kembali, menaiki untaian tinggiMulai, dan berhenti, dan kemudian mulai lagiDengan irama gemetar lambat, dan membawaCatatan kesedihan abadi masuk
Danakan ku tanyakan padanya Tentang mencintai dari sebuah arti puisi Yang saat ini masih kucumbui.. Dzikir Rindu Gemuruh pantai itu Menyisahkan kasihmu padaku Dan ikan-ikan selalu mengkhawatirkanku Tentang rindu lupakan aku Jika kau tanya tentang cerita laut Kujawab,namamu yang seindah gelombang Jika kau tanya tentang lukisan pelangi Tentangcinta dan rindu. Puisi tentang laut silahkan di baca puisi tentang keindahan laut dan pantai di bawah ini semoga puisi yang bertemakan tentang laut kali ini berguna dan bermanfaat untuk kita semua. Horizon horizon setelah itu tak ada hal lain horizon di langit dan horizon sejauh jangkau pandang muara menyempit delta mengerut hutan
KumpulanPuisi Malam Yang Indah Terbaik Dan Menarik. 50+ Puisi Cinta Singkat, Romantis, Sedih, dan Menyentuh Hati [Baper] 10+ Sajak Malam Pendek Kumpulan Puisi Penuh Makna. Puisi Tentang Terjebak malam 1 Bait 19 Baris Oleh Asmarani. 30 Kumpulan Puisi pendek terbaru april - Penikmat Rindu. Puisi Tentang Riuh di malam hari 5 Bait 20 Baris Oleh
Dulukita bercerita tentang laut biru. Benci denganmu tapi aku rindu. Menangisi setiap kisah yang dulu. Aku rindu duduk disampingmu. Sayang, kata ini masih bisa kuucapkan. Aku disini bermimpi agar kita menyatu seperti dulu. Antara rindu dan benci sungguh ini menyiksaku. Ini benar-benar membunuh rasa.
n1B61M.
  • p516jn51ul.pages.dev/93
  • p516jn51ul.pages.dev/268
  • p516jn51ul.pages.dev/214
  • p516jn51ul.pages.dev/311
  • p516jn51ul.pages.dev/491
  • p516jn51ul.pages.dev/220
  • p516jn51ul.pages.dev/41
  • p516jn51ul.pages.dev/204
  • puisi tentang laut dan rindu